Kategori
Profesi

Profesi dan Job Desk Medical Representative Sales di Bidang Farmasi

Sumber Gambar : cmdsonline.com

Apa itu Medical Representative

Banyak orang yang belum mengetahui profesi yang satu ini. Padahal profesi ini sangat membantu dokter ataupun prescriber untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai obat, cara pengobatan, teknik pengobatan, maupun alat kesehatan yang bisa menunjang keahlian Dokter maupun prescriber.

Medical Representative ( MedReps ) bisa didefinisikan sebagai seseorang yang dipercaya mewakili perusahaan untuk mempromosikan dan menjelaskan product knowledge secara professional kepada customernya ( dokter, apotek, atau klinik )

Tantangan besar dari pekerjaan ini adalah meyakinkan dokter untuk lebih memilih obat yang kita tawarkan dari pada obat yang biasa ia gunakan.

Seorang MedReps harus menguasai banyak kosakata medis dan juga fungsi, efek samping dan harganya. MedReps akan membantu klien untuk menjelaskan tentang obat-obatan dan perlengkapan medis.

MedReps juga harus bisa meningkatkan product awareness kepada klien mereka. Dan selalu update informasi mengenai kompetitor serta perkembangan industri medis sendiri. Bisa dibilang MedReps merupakan ujung tombak bagi perusahaan farmasi.

Baca Juga : Tugas Sales Taking Order Sebagai Ujung Tombak Perusahaan

Medical representative job description

tugas Medical Representative
Sumber Gambar : neurametrix.com

Seorang medical representative berperan sebagai perpanjangan tangan perusahaan farmasi agar produknya dikenal oleh dokter atau prescriber.

Produk yang ditawarkan adalah produk yang memerlukan resep agar bisa dikonsumsi oleh pasien. Biasanya produk tersebut memiliki tanda khusus, yakni Red Dot, alias lingkaran merah yang berarti tidak dijual bebas dan memerlukan resep dokter.

Job desk medical representative adalah mempromosikan produk yang dibawanya ke dokter, sehingga dokter tersebut mau meresepkan produknya. Selain itu, masih ada beberapa tugas lainnya, berikut adalah penjelasannya.

Melakukan kunjungan rutin

Salah satu job desk medical representative adalah melakukan kunjungan secara rutin ke dokter/klinik.

Untuk memenuhi target ini biasanya MedReps memiliki tugas harian berupa sales call, visit dokter/klinik, MedReps harus handal dalam product knowledge dan mengikuti perkembangan industri medis dan farmasi.

Jadwal dan jumlah kunjungan MedReps bervariasi tergantung pada setiap perusahaan farmasi.

Ada yang mewajibkan 10 dokter per hari, dengan demikian, seminggu harus mengunjungi 60 dokter ( Senin-Jum’at, Sabtu apabila masuk, digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan administrasi). Ada pula yang lebih dari itu.

Dengan melakukan kunjungan rutin ke dokter/klinik, produk yang dipromosikannya akan diingat dan akhirnya diresepkan oleh dokter.

Melakukan promosi dan mengedukasi konsumen

Seorang MedRepse dituntut memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Medical representative harus bisa menyampaikan produk yang dipasarkannnya ke customer dengan baik.

Contohnya, ketika menyampaikan adanya efek samping obat dan tidak mengkomunikasikan secara negatif dan berlebih-lebihan terkait produk kompetitor pada saat mencoba membandingkannya.

Kemampuan berkomunikasi yang baik yang dilandasi dengan sikap profesional, ditambah menguasai product knowledge, akan membuat Anda sangat dihargai oleh dokter.

Melayani dan menjaga hubungan baik dengan konsumen

Salah satu unsur yang menentukan kesuksesan seorang Medical Representative adalah kemampuannya untuk melayani dan menjaga hubungan baik dalam jangka panjang dengan customer.

Hubungan baik ini akan mempermudah pencapaian penjualan dan bisa diandalkan pada saat genting, misalnya pada saat mendekati hari akhir tutup sales

Mengelola area kerja secara profesional

Setiap medical representative memiliki wilayah kerjanya masing-masing. Pembagian wilayah kerja ini ditentukan oleh area manager.

Setiap wilayah kerja tentu memiliki potensi penjualan yang berbeda-beda. Jadi target setiap medical representative berbeda-beda valuenya (nilai nominalnya), disesuaikan dengan potensi areanya masing-masing.

Pembatasan wilayah kerja ini dilakukan agar proses marketing/promosi tidak saling berbenturan dengan area MedReps lainnya, dan juga bisa dipergunakan sebagai alat ukur keberhasilan kerja.

Job desk medical representative adalah mengelola area kerjanya sehingga mampu menghasilkan penjualan yang bagus sehingga mampu mencapai target, atau bahkan melebihinya.

Mengelola di sini termasuk di dalamnya adalah mengetahui atau mengenal betul areanya. Tidak hanya letak tempat praktek dokter, rumah sakit, atau apotek, namun juga waktu terbaik untuk kunjungan, sehingga antara rencana kunjungan dan pada saat pelaksanaan, tidak menyimpang jauh.

Baca Juga : Peran Sales Motoris Dalam Memaksimalkan Distribusi Produk

Membuat laporan secara teratur.

Seorang medical representative juga harus membuat laporan kepada atasannya secara teratur yang berisi rencana kunjungan, hasil kunjungan, evaluasi kunjungan, aktifitas kompetitor, dan penjualan yang dihasilkan

Biasanya pada awal bulan MedReps, merekap sales atau menghitung hasil penjualan di bulan sebelumnya berdasarkan data penjualan/sales yang telah diberikan oleh distributor untuk setiap outletnya

Survey apotek atau klinik

Salah satu job desk medical representative adalah survey apotek. Kegunaan survey ini adalah untuk mengetahui apakah produk kita telah tersedia di apotek tersebut.

Selain cek ketersediaan produk, medical representative  juga harus  mencari informasi terkait pola peresepan dokter terhadap produk sendiri maupun kompetitor.

Dengan melakukan survey apotek, kita bisa tahu pola peresepan dokter. Apakah dokter tersebut telah menuliskan resepnya sesuai dosis, atau dokter tersebut menggunakan terapi yang lain selain terapi milik kita.

Jenjang karir seorang medical representative

Setiap perusahaan farmasi memiliki tingkatan karir dan penyebutan atas posisi/jabatan  yang berbeda-beda. Di awali dengan posisi paling bawah, yakni sebagai medical representative.

Apabila seorang medical representative bisa menunjukkan performa kerja yang bagus, maka bisa dipromosikan sebagai seorang senior medical representative.

Tahap selanjutnya adalah menjadi Team Leader/Koordinator MR/Supervisor . Jaka mampu mempertahankan performa kerja Anda masih berkembang menjadi seorang Distict Sales Manager/Area Manager/Field Sales Manager.

Pada posisi Manager Area Anda sudah bertanggung jawab pada area yang luas, bisa skala Propinsi ataupun beberapa Propinsi.

Anda juga masih sangat berpeluang naik jabatan menjadi seorang Regional Sales Manager, hingga menjadi seorang Nasional Sales Manager nantinya.

Profesi ini membutuhkan seorang yang inovatif, mandiri dan percaya diri. Kalau kamu termasuk salah satunya, karir ini sangat menjanjikan di Indonesia.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai gambaran umum job desk medical representative dalam perusahaan farmasi.

Semoga informasi di atas dapat bermanfaat dan berguna bagi Anda yang akan melamar kerja sebagai medical representative.

Buat Anda yang termasuk fresh graduate atau sedang mencari pekerjaan baru, Anda bisa mendapatkan informasi lowongan kerja di halaman Info Loker.

Jika Anda ingin meningkatkan peluang diterima kerja, maka perlu persiapan matang. Anda bisa membaca informasi seputar tes masuk dunia kerja di halaman Tips Karir agar lebih matang dan percaya diri saat tes masuk dunia kerja.

Jangan lupa baca pula beragam informasi menarik lainnya seputar dunia kerja, hanya di Seputarkarir.com.

Kategori
Tips Karir

18 Pertanyaan Interview dan Jawabannya yang Kerap Ditanyakan oleh HRD

pertanyaan wawancara kerja
Sumber Gambar : thumbor.forbes.com

Pertanyaan interview dan jawabannya untuk fresh graduate – Buat para jobseeker yang baru lulus kuliah dan ingin mengawali karirnya di dunia pekerjaan, sangat penting untuk mempelajari dan memahami proses interview kerja.

Pasalnya beberapa fresh graduate masih kurang pengalaman dalam menjawab pertanyaan wawancara kerja dari HRD dan User.

Tidak hanya karena pengalaman kerja yang masih sedikit. Beberapa fresh graduate kemungkinan tidak pernah ikuti program magang sebelumnya.

Hingga tentunya akan kebingungan saat menjalankan proses wawancara kerja dan menjawab beberapa pertanyaan dari HRD.

Sebenarnya jawaban untuk pertanyaan interview fresh graduate itu tidak terlampau sulit, asal kamu dapat menyiapkan teknik menjawabnya terlebih dahulu saat sebelum wawancara. Ingin tahu bagaimana triknya?

Langsung saja yuk kita simak beberapa pertanyaan interview dan jawabannya untuk fresh graduate yang kerap disodorkan oleh HRD !

Pertanyaan interview dan jawabannya untuk fresh graduate

pertanyaan wawancara
Sumber Gambar : https://www.orhp.com/

Pelajari beberapa pertanyaan interview dan jawabannya untuk fresh graduate di bawah ini. Di saat wawancara nanti, kemungkinan besar pertanyaan yang dilemparkan HRD akan sekitar beberapa topik di bawah ini.

1. Ceritakan dengan singkat mengenai dirimu

Pertanyaan wawancara kerja ini sangat umum ditanyakan pada awal perbincangan dengan HRD. Walau HRD sudah baca CV kamu, tetap di sini kamu harus dapat mendeskripsikan kepribadian dirimu secara baik.

Karena, HRD ingin melihat bagaimanakah cara kamu menggambarkan diri sendiri. Jawaban dari pertanyaan ini akan memberinya kesan pertama HRD pada kamu.

Mulai dengan perkenalan singkat seperti nama, umur, asal kampus, dan jurusan yang diambil saat kuliah. Selanjutnya lanjut pada aktivitas yang kamu kerjakan sepanjang duduk di bangku kuliah dan hal apa yang kamu pelajari dari sana.

Akan lebih bagus jika kamu mempunyai prestasi selama mengemban pendidikan dan passion yang terkait dengan pekerjaan yang kamu lamar.

Persiapkan jawaban kamu jauh hari saat sebelum sesion wawancara dimulai. Karena jawabanmu bisa menjadi nilai lebih buat masuk ke proses yang selanjutnya.

Untuk menjawab pertanyaan ini, tentu Anda harus harus mempelajari cara menjawabnya. Lebih detailnya Anda bisa membaca artikel tentang Cara Terbaik Memperkenalkan Diri Saat Interview Beserta Contohnya

2. Apa yang menjadi kelebihan kamu?

Pertanyaan saat wawancara kerja untuk fresh graduate yang ini dapat meliputi beberapa hal. Dapat meliputi mengenai kemampuan yang kamu punyai, sikap kepimpinan, atau peranmu untuk tim.

Dengan bertanya kelebihan kamu, pewawancara berniat untuk cari tahu apa kamu pas untuk isi posisi yang sedang kosong.

Cara menjawabnya, cukup beritahukan ketrampilan dan kelebihanmu sepanjang menempuh pendidikan di universitas atau mengerjakan kegiatan dalam organisasi.

Hindari jawaban yang berkesan tinggi hati dan tidak berdasarkan seperti ‘saya pintar’ atau ‘saya yang paling pintar di kelas’. Lebih baik sebutkan  kemampuan yang kamu punyai dan berhubungan dengan posisi yang kamu lamar.

Misalkan, kamu melamar posisi marketing yang memerlukan kemampuan negosisa tingkat tinggi dan kekuatan analitis yang bagus, kamu dapat menjawab jika kamu termasuk orang yang mudah beradaptasi dan disiplin.

3. Apa yang menjadi kekurangan kamu?

Setelah pertanyaan mengenai kelebihan, pasti HRD  ingin tahu kekurangan yang berada di pada diri kamu. Jawab pertanyaan ini dengan jujur dan sebut kekurangan yang terkait dengan kemampuan kerja.

Jangan sekalipun menjawab, tidak mempunyai kekurangan. Perusahaan tidak akan mengetahui apa kamu pas atau mungkin tidak dengan posisi yang kamu lamar jika tidak menjawab pertanyaan ini.

Hindari menjawab pertanyaan wawancara kerja ini dengan bilang “saya terlampau perfeksionis saat bekerja” atau “saya tidak pintar bertransaksi” walau sebenarnya posisi yang kamu lamar tidak terkait dengan kekuatan negosiasi.

Untuk menjawab pertanyaan ini, tentu Anda harus harus mempelajari cara menjawabnya. Lebih detailnya Anda bisa membaca artikel tentang Cara menjawab pertanyaan : Coba Sebutkan Apa Kelebihan dan Kekurangan Anda?

4. Apa alasan kamu ingin melamar ke perusahaan ini

Selanjutnya kamu harus dapat jawab pertanyaan wawancara kerja mengenai alasan mengapa kamu melamar kerja di perusahaan ini. Jauhi jawaban seperti “cari pengalaman”, dan “ingin belajar”.

Kamu dapat menjawab dengan mengatakan hal dari perusahaan yang membuat kamu tertarik, atau mengenai riwayat perusahaan dan prestasi dan reputasi yang diraih oleh korporasi itu dari sejak awalnya berdiri sampai sekarang ini.

Dengan demikian, HRD akan melihat kamu sebagai calon yang mempunyai kemauan tinggi untuk bekerja di perusahaan itu.

Sesudah menguraikan mengenai perusahaannya, sekarang kamu harus dapat menerangkan mengapa ingin menempati sebuah posisi ini di perusahaan tersebut.

Jawabnya sebetulnya sederhana, cukup terangkan saja background pendidikan yang kamu punyai dan itu jadi argumen intinya.

Sebagai contoh, jika kamu ialah lulusan manajemen pemasaran karena itu kemungkinan posisi yang diambil ialah di seputar sales atau marketing.

Untuk menjawab pertanyaan ini, tentu Anda harus harus mempelajari cara menjawabnya. Lebih detailnya Anda bisa membaca artikel tentang Cara Menjawab Pertanyaan HRD : “Mengapa Anda Ingin Bekerja di Perusahaan Kami?”

5. Apa yang kamu pahami mengenai perusahaan ini?

untuk jawab pertanyaan ini kamu harus menyiapkan diri dengan mempelajari dan cari tahu seperti apakah perusahaan yang bakal kamu lamar.

Sebut di bagian industri apa perusahaan itu bergerak, produk atau layanan yang dibuat perusahaan, dan siapa pesaingnya.

Dengan demikian, pewawancara akan percaya jika kamu telah lakukan research dalam yang mengisyaratkan kamu benar-benar ingin melamar di perusahaan ini.

6. Apakah Kamu mempunyai pengalaman magang?

Pertanyaan saat wawancara kerja untuk fresh graduate yang tersering disodorkan HRD setelah itu terkait pengalaman magang.

Untuk kamu yang mempunyai pengalaman magang saat kuliah, maka dapat menjawab pertanyaan ini sama sesuai pengalamanmu.

Katakan pengalaman kamu magang di posisi apa dan di perusahaan mana kamu menjalaninya. Beritahukan juga deskripsi tugas yang kamu kerjakan sepanjang magang dan bagaimana itu memberinya dampak dalam diri kamu.

Tetapi bila kamu tidak pernah mempunyai pengalaman magang, jangan berkecil hati. Kamu masih tetap dapat menerangkan alasan kenapa kamu tidak mempunyai pengalaman magang.

Sebagai gantinya, beritahu apa aktivitas yang kamu kerjakan saat kuliah, seperti aktif dalam organisasi atau tergabung dengan komunitas tertentu di sela waktu belajar.

7. Seberapa aktif kamu saat kuliah?

Hampir serupa dengan pertanyaan wawancara kerja sebelumnya,  melalui pertanyaan ini pewawancara ingin mengetahui keaktifan kamu sepanjang kuliah.

Kemampuan kamu membagi waktu dan konsentrasi untuk kuliah dan menjalankan organisasi bisa juga dipandang dari cara kamu menjawab pertanyaan ini.

Disamping itu ada beberapa hal lain yang jadi nilai lebih bila kamu dapat bercerita beragam kegiatan kamu saat kuliah seperti organisasi, ikuti lomba, mengajar, dan lain-lain tetapi masih tetap dapat menjaga nilai IPK yang bagus.

8. Apa yang biasa kamu kerjakan di waktu senggang?

Kamu dapat jawab pertanyaan wawancara kerja ini dengan bebas. Tidak ada kelirunya bercerita mengenai hal atau kegiatan yang suka kamu kerjakan di waktu senggang. Misalnya membaca, olahraga, menulis, memancing, dan lain lain.

Realistis saja, tidak perlu dibuat-buat untuk dapat berkesan baik di mata pewawancara. Karena jika kamu bohong, pewawancara tentu akan mengetahui dan malah memberinya penilaian jelek pada jawaban kamu.

9. Kenapa kamu pilih jurusan ini saat kuliah?

Saat mendaftar pekerjaan dan sampai ke tahapan interview, kamu harus mempunyai nilai plus yang membandingkan kamu dari banyak pelamar yang lain.

Mungkin untuk posisi marketing yang kamu lamar, ada beberapa kandidat  lain yang merupakan lulusan manajemen pemasaran dari beragam perguruan tinggi terkemuka.

Oleh karenanya, kamu harus pikirkan matang-matang mengenai jawaban dari pertanyaan wawancara kerja ini.

Pertama kamu dapat menjawab dengan minat kamu pada sektor pengetahuan yang kamu pelajari. Selanjutnya teruskan dengan argumen kamu kenapa memilih jurusan dan perguruan tinggi tersebut.

Kamu dapat tutup jawaban kamu dengan menerangkan apa saja pengetahuan yang kamu peroleh dan bagaimana itu memberinya dampak pada opsi karier kamu.

10. Kamu lebih senang kerja sendiri atau dalam team?

Pertanyaan interview kerja yang satu ini kemungkinan sedikit menjerat. Bila menjawab lebih senang kerja sendiri, kamu khawatir akan dipandang tidak dapat kerja dalam team.

Tetapi jika menjawab lebih senang kerja dalam team, kamu khawatir akan dipandang tidak mandiri.

Terlepas dari apa saja tipe pekerjaan yang kamu lamar dan apakah kamu introvert atau ekstrovert, pertanyaan ini harus kamu jawab dengan meninggalkan kesan jika kamu dapat dihandalkan dan bekerja dengan baik secara mandiri atau dalam team.

Beri contoh kasus yang positif di mana kamu terbukti dapat kerjakan tugas bersama team atau sendiri berdasar pengalaman yang kamu miliki.

11. Apakah Kamu siap ditempatkan di luar kota?

Pertanyaan interview kerja yang ini sering ditanya jika kamu melamar ke perusahaan yang banyak memiliki cabang dan menyebar di segala penjuru Indonesia.

Karena seringkali calon fresh graduate yang bisa lolos penyeleksian ditaruh di beberapa daerah yang jauh dari rumah pada periode awalnya bekerja. Untuk beberapa orang pertanyaan ini terhitung susah-susah gampang untuk dijawab.

Mudah untuk dijawab oleh orang yang menyukai tinggal sendiri alias mengelana, sedangkan cukup susah untuk fresh graduate yang terlatih tinggal bersama keluarga atau lingkungan dekat yang lain.

Jawabnya bergantung pribadi masing-masing . Maka yakinkan dirimu lebih dulu apakah siap untuk berdinas ke luar kota atau luar negeri saat sebelum maju ke tahapan seterusnya.

12. Apakah kamu siap bekerja lembur?

Beberapa perusahaan seperti perusahaan startup misalnya mempunyai jam kerja yang flexible dan kerap kali melewati batas jam kerja normal alias lembur.

Oleh karenanya pertanyaan saat interviu kerja untuk fresh graduate ini bisa saja akan kamu jumpai dalam sesion wawancara kerja.

Tidak cuman mengenai kerja lembur, pertanyaan ini bisa juga berkisar pada kesediaan kamu bekerja diakhir minggu.

Kunci untuk jawab pertanyaan ini ialah jujur dengan kemampuan kerja yang kamu punyai. Janganlah sampai kamu bersedia untuk lembur tetapi rupanya ketika telah diterima kerja kamu benar-benar tidak dapat bekerja lembur.

Kamu bisa juga menjawab secara bijaksana jika kamu siap kerja lembur jika dikasih tahu semenjak jauh hari. Dengan demikian, pewawancara akan mengetahui kemampuan kamu untuk dapat bekerja lembur atau bekerja diakhir minggu, jika tidak mendadak.

13. Apa yang ingin kamu raih lima tahun ke depan?

Umumnya perusahaan akan menanyakan, apa yang ingin kamu raih dalam 5 tahun di depan, sampai apa cita-citamu.

Tujuan dari pertanyaan ini bukanlah sekadar basa-basi, tetapi untuk ketahui seberapa jauh tekadmu dan apakah kamu akan setia bekerja untuk perusahaan dalam periode waktu lama atau tidak.

Jawablah secara logis, misalkan ingin terus belajar, naik jabatan, mempunyai peranan yang besar di perusahaan. Atur jawabanmu secara terkonsep dan masih tetap yakinkan arah kariermu lima tahun kedepan tidak meleset dari misi serta visi perusahaan.

14. Ceritakan mengenai goals kamu

Berbeda dengan pertanyaan mengenai apa yang ingin kamu raih lima tahun ke depan, saat disuruh untuk bercerita mengenai goals atau tujuan kamu, pewawancara sebenarnya sedang memandang apa arah karier kamu sesuai profile tugas di perusahaan yang kamu lamar.

Misalkan kamu melamar untuk posisi marketing, karena itu jelaskan tujuanmu adalah jadi marketing yang handal dalam memasarkan berbagai produk.

15. Berapa gaji yang Kamu harapkan.

Pertanyaan saat interview kerja untuk fresh graduate yang tersering ditanya oleh HRD ialah mengenai gaji yang kamu harapkan.

Untuk fresh graduate, biasanya standard upah yang diberi ialah Rp lima juta sampai Rp 6 juta-an tergantung status dan perusahaan yang dilamar.

Tetapi hal tersebut bukan suatu parameter yang pasti. Kamu dapat mengatakan nominal yang kamu harap, asal angkanya masih lumayan logis untuk diterima oleh sebuah perusahaan.

Supaya tidak keliru dalam menjawab, lakukan dahulu penelitian untuk ketahui berapakah gaji yang pas untuk posisi yang kamu lamar.

Untuk menjawab pertanyaan ini, tentu Anda harus harus mempelajari cara menjawabnya. Lebih detailnya Anda bisa membaca artikel tentang “Cara menjawab jika di tanya gaji yang diharapkan saat interview kerja”

16. Mengapa perusahaan harus memilih kamu?

Mendekati akhir sesi interview kerja, umumnya pertanyaan wawancara kerja untuk fresh graduate yang ini akan disodorkan dan kerap kali membuat beberapa kandidat kebingungan.

Setelah ketahui lumayan banyak mengenai kamu, pewawancara ingin diyakinkan kembali jika kamu betul-betul pas untuk isi status yang kamu lamar.

Untuk jawab pertanyaan ini kamu harus dapat menyambungkan kemampuan dan kapabilitas kamu dengan visi misi perusahaan. Jelaskan apa yang dapat kamu kerjakan sebagai kontributor untuk perusahaan tersebut.

Kamu bisa juga memberikan keyakinan pewawancara tentang kemampuan paling mencolok yang membandingkan kamu dari calon lainnya dan jika karakter kamu sesuai dengan budaya perusahaan.

17. Bila kamu diterima, kapan kamu bisa mulai bekerja?

Pertanyaan ini tentu seolah memberikan secercah harapan untuk fresh graduate yang terus-menerus melamar kerja.

Umumnya pelamar akan tedengar demikian semangat jawab pertanyaan ini. Disamping itu, pertanyaan ini memanglah bukan pertanyaan susah untuk dijawab.

Salah satunya contoh jawaban jika kamu memang mulai bisa bekerja secepat-cepatnya ialah “besar keinginan saya dapat tergabung sesegera mungkin bila diizinkan”.

Tetapi jika rupanya kamu memerlukan waktu untuk berpindah kost, mengurusi administrasi, dan hal yang lain karena itu jujur dengan keadaan itu.  Tidak ada dasar tentu untuk jawab pertanyaan ini tetapi disamakan dengan persiapan kamu.

18. Apakah ada yang ingin di tanyakan?

Diakhir sesion wawancara kerja, umumnya pewawancara akan bertanya apa kamu punya pertanyaan buatnya atau mungkin tidak.

Kekeliruan yang terbanyak dilaksanakan beberapa calon ialah menjawab tidak mempunyai pertanyaan.

Padahal, pertanyaan ini ialah peluang yang bagus untuk kamu untuk memperlihatkan kesungguhan dan prinsip kerjamu pada pekerjaan itu.

Pertanyaan yang kamu sampaikan akan menjadi penilaian berapa krisis dan besarnya rasa keinginantahuanmu pada posisi yang kamu lamar.

Kamu dapat menanyakan terkait seluk beluk perusahaan, bagaimana ritme kerja, budayanya, atau topik yang kamu ingin ketahui tapi belum diulas oleh pewawancara.

Dengan mengajukan pertanyaan, kamu akan meninggalkan kesan positif dan tutup interview kerja ini secara baik di mata pewawancara.

Nah, itulah beberapa pertanyaan interview dan jawabannya untuk fresh graduate yang sering di tanyakan oleh tim HRD dan cara menjawabnya.

Setelah mengetahuinya, kamu tinggal menyiapkan diri sebaik mungkin sebelum menjalani interview HRD dan user.

Banyak fresh graduate tidak berhasil dalam interview kerja karena tidak mengetahui benar mengenai posisi dan perusahaan yang dilamarnya. Sehingga malah meninggalkan kesan jika fresh graduate cuma asal melamar saja.

Oleh karenanya, kamu harus membuat pewawancara berkesan pada keseriusan kamu melamar suatu posisi dengan memperlihatkan jika kamu mengenal posisi dan perusahaan dimulai dari visi misi, kegiatan, produk, sampai pesaingnya.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai gambara umum pertanyaan interview dan jawabannya untuk fresh graduate.

Semoga setelah membaca artikel ini, Anda tidak bingung lagi dan berhasil melalui proses wawancara dengan lebih matang.

Jika Anda ingin meningkatkan peluang diterima kerja, maka perlu persiapan matang. Anda bisa membaca informasi seputar tes masuk dunia kerja di halaman Tips Karir agar lebih matang dan percaya diri saat tes masuk dunia kerja.

Jangan lupa baca pula beragam informasi menarik lainnya seputar dunia kerja, hanya di Seputarkarir.com.

Kategori
Tips Karir

Mengenal Apa itu Interview User dan Simak 6 Pertanyaan Yang Perlu Kamu Ketahui

interview user
Sumber Gambar : blog-media.lifepal.co.id

Apa itu interview user – Wawancara kerja merupakan salah satu bagian penting saat proses rekrutmen pegawai baru.

Tahapan ini bisa menjadi proses di mana perusahaan melihat kepribadian dan potensi pelamar kerja untuk bekerja dengan mereka.

Disamping itu, hasil wawancara ini akan jadi pertimbangan perusahaan dalam mengambil keputusan. Wawancara kerja  umumnya akan berlangsung 2 kali, tepatnya pada awal dan akhir proses penerimaan yang dilakukan oleh perusahaan.

Ke-2 tahapan wawancara ini pasti akan berbeda, karena dilaksanakan oleh divisi yang berlainan. Di tahapan awal kamu akan hadapi wawancara HRD, sedang pada di tahapan akhir ialah interviu user.

Untuk lebih jelas mengenai perbedaannya Anda bisa membaca artikel tentang “Perbedaan Interview HRD dan Interview User”

Pada kesempatan kali ini seputarkarir akan membahas gambaran umum seputar interview user.

Apa itu interview user ?

Interview user ialah tahapan wawancara kerja yang wajib dilalui oleh seorang kandidat yang melamar kerja untuk posisi atau kedudukan tertentu dalam sebuah perusahaan.

Dalam interviu user, kamu akan langsung bertemu dengan calon atasanmu nantinya saat bekerja. Tahapan ini akan memberikan penilaian bagi user, apakah kamu betul-betul pas untuk menempati posisi yang mereka tawarkan.

Sebagai calon atasanmu, user pasti ingin mengetahui dan melihat lebih jelas kapabilitas kerja yang kamu punyai.

Ini umumnya terkait dengan ketrampilan dasar, background pendidikan, termasuk pengalaman kerja yang sejauh ini telah dimiliki.

Kecocokan semua hal itu pada posisi yang ditawarkan perusahaan akan jadi point utama lainnya dalam wawancara ini.

Disamping itu, user sering bertanya mengenai pengalaman paling menantang yang pernah kamu handel dalam tugas atau sektor yang ditekuni.

Apa usaha yang kamu kerjakan dan hasil terbaik yang dapat kamu peroleh dari hal tersebut. Semuanya pasti memberikan user deskripsi mengenai kepribadian dan kapabilitas kerja yang dipunyai, hingga menjadi pertimbangannya dalam mengambil keputusan.

Dalam tahapan ini, user akan mengetahui bagaimana kapabilitas dan sikap orang yang nanti akan bekerja secara langsung.

Pelamar harus menyiapkan diri dengan matang supaya lolos dan bisa diterima bekerja. Karena itu, yuk kenali pertanyaan interview user dan panduan menjawabnya.

Pertanyaan saat interview user

pertanyaan wawancara
Sumber Gambar : https://www.orhp.com/

Saat sebelum interview user berlangsung, kamu sebagai pelamar perlu menyiapkan diri dengan matang supaya bisa diterima di perusahaan impianmu.

Salah satunya langkah yang dapat kamu coba ialah mengetahui kemungkinan-kemungkinan pertanyaan yang disodorkan oleh user agar bisa lebih optimis.

Bila kamu masih bimbang dengan pertanyaan saat interviu user, simak penjelasan berikut!

1. Mengapa Anda melamar pada posisi Ini?

pertama ini umumnya disodorkan oleh user ke pelamar karena ingin ketahui apa motivasi kamu melamar pada posisi tersebut, apa cuman main-main atau serius untuk menekuni karier.

Pada pertanyaan ini kamu perlu memberikan banyak hal positif argumen kamu melamar posisi tersebut untuk memberikan keyakinan pada user jika kamu sebagai pelamar betul-betul serius.

Upayakan untuk konsentrasi dan berikan keterangan dengan kalimat simpel tetapi memberikan keyakinan.

2. Apakah kamu memahami jobdesc pekerjaan ini?

Sesudah mengetahui alasan kamu melamar pada posisi tersebut, user ingin mengetahui apakah pelamar telah memahami secara jelas mengenai job description pekerjaan yang dilamar.

Pertanyaan ini ialah pertanyaan bersifat umum, tetapi penting untuk di tanyakan. Seorang user ingin mengetahui apakah kandidat yang bisa lolos dari tahapan interviu HRD sudah memahami apa job description dari pekerjaan yang dilamarnya.

Jika seorang calon karyawan tidak memahami dengan benar atau bahkan juga tidak mengetahuinya, bisa menjadi bencana untuk user tersebut.

Oleh karenanya, untuk menghindari misleading dalam memilih kandidat terbaik, user harus mengetahui seberapa dalam seorang kandidat pahami jobdesc dari pekerjaan yang dilamarnya.

Untuk menjawab pertanyaan ini bergantung pada dua hal.

Pertama, apa kamu betul-betul memahaminya? Bila kamu sudah, memahaminya, dan menguasainya, kamu perlu menerangkan dan menjelaskannya pada user, untuk membuatnya percaya.

Ke-2 , bila kamu tidak betul-betul yakin dengan yang telah kamu ketahui dengan jobdesc itu, kamu dapat menyiasatinya dengan lebih dulu menerangkan apa yang kamu ketahui.

Kemudian, kamu dapat akhiri jawaban dengan pertanyaan untuk mengonfirmasi apa ada sesuatu hal yang tidak kamu ketahui apabila ada kamu ingin ketahuinya.

Dengan demikian, user tentu akan lebih senang dalam menerangkan jobdesc yang kemungkinan belum kamu kenali.
Masalahnya lewat pertanyaan ini, user ingin menyesuaikan pengetahuan akan jobdesc antara kamu dan dirinya.

3. Tim seperti apa yang membantu Anda bekerja?

Selain kapabilitas kerja dan profesionalisme, user akan menanyakan team seperti apa yang membuat kamu bekerja secara maksimal.

Ini cukup dipandang oleh user karena ingin mengetahui cara kerjamu dalam sebuah team. Suksesnya sebuah perusahaan dipengaruhi oleh kolaborasi team yang bagus. User tentu mencari calon yang sanggup bekerja sama di dalam team.

Saat memperoleh pertanyaan semacam ini, kamu dapat menerangkan jika kamu sanggup bekerja bersama dengan team, membuat team untuk berkembang, dan jadi anggota team yang kompak.

Disamping itu, terangkan bila kamu mengharapkan memilki team yang membantu dalam berkembang dan menuntunmu jika kamu ada dalam kesusahan.

Dengan demikian, kamu bisa dengan maksimal memberikan peran pada team berkaitan suatu tugas. Disamping itu, kamu juga bisa berkembang dan banyak belajar hal melaui tuntunan dari tiap anggota team.

Kamu dapat juga menambahkan bahwa kualitas satu project atau tugas dan perkembangan satu perusahaan benar-benar ditentukan dengan kesolidan sebuah team.

4. Bagaimana cara Anda untuk menyelesaikan tugas dalam waktu yang singkat?

Pertanyaan ini akan menjadi referensi user apakah kandidat bisa bekerja dalam tekanan atau multitasking. Lewat pertanyaan ini, user ingin mengetahui cara bekerja kamu secara professional saat harus menuntaskan banyak tugas dalam sehari.

Dalam jawab pertanyaan ini, penting untuk kamu mempertimbangkan kelebihan serta kekurangan yang kamu punyai.

Berikut beberapa contoh jawaban yang bisa kamu pakai :

“Saya akan mengutamakan tugas dengan deadline yang terdekat, lalu menuntaskan tugas selanjutnya sama sesuai urutan deadline”.

“Saya akan mengerjakan tugas dengan rasio paling kecil lebih dulu sembari menyicil tugas berskala besar supaya bisa selesai on time”.

“Saya mempunyai kekuatan management waktu yang memungkinkan saya dapat mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus atau multitasking sesuai deadline”.

5. Mengapa Kami harus menerima Anda?

Pertanyaan ini secara umum disodorkan saat sebelum sesion wawancara ditutup. Kamu harus bisa memberinya jawaban atas pertanyaan ini sebagai penutup yang mengagumkan.

Kamu bisa menjawab dengan menerangkan jika kamu ialah calon yang pas untuk perusahaan ini. Perlihatkan jika kamu dan perusahaan mempunyai tujuan yang sesuai dan bisa saling memberikan manfaat satu sama lain.

Kamu dapat menambahkan jika kamu akan berkontribusi pada perusahaan lewat kapabilitas dan kerja kerasmu.

Janganlah lupa sebut perusahaan bisa menolongmu untuk semakin berkembang dengan memberikanmu pelajaran dan pengalaman baru.

6. Apakah ada yang ingin ditanyakan?

Untuk menutup sesion interview, user akan menanyakan ke kandidat “Adakah yang ingin ditanyakan?”. Kesempatan kali ini dapat kamu pakai untuk cari tahu semakin banyak mengenai tugas yang bakal dilaksanakan dan status yang dilamar yang ingin kamu ketahui.

Ini jadi pertanda jika kamu memerhatikan dan punya sikap krisis sepanjang interviu berjalan. User juga bisa menyaksikan jika kamu sungguh-sungguh dengan pekerjaan ini.

Lewat wawancara ini User akan coba melihat kapabilitas kerja dan pengalaman yang telah dimiliki kandidat sejauh ini.

Disamping itu, kesiapan untuk bekerja dan memikul tanggung-jawab di perusahaan akan jadi perhatian penting untuk user.

Jangan menyia-nyiakan kesempatan kali ini untuk memperlihatkan kualitas terbaikmu di muka user. Wawancara ini bisa menjadi penentu diterima atau tidak kamu pada posisi itu, jadi siapkan diri kamu dengan sebaik-baiknya.

Persiapkan mental terbaikmu untuk hadapi interview ini, supaya proses ini dapat berjalan dengan lancar dan membawa langkahmu masuk bergabung dengan perusahaan tersebut.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai gambara umum interview user dan beberapa contoh pertanyaannya.

Semoga setelah membaca artikel ini, Anda tidak bingung lagi dan berhasil melalui proses wawancara dengan lebih matang.

Jika Anda ingin meningkatkan peluang diterima kerja, maka perlu persiapan matang. Anda bisa membaca informasi seputar tes masuk dunia kerja di halaman Tips Karir agar lebih matang dan percaya diri saat tes masuk dunia kerja.

Jangan lupa baca pula beragam informasi menarik lainnya seputar dunia kerja, hanya di Seputarkarir.com.

Kategori
Tips Karir

7 Alasan Mengundurkan Diri Dari Pekerjaan dan Cara Resign Kerja yang Baik

Alasa berhenti kerja
Sumber Gambar : m.ayosemarang.com

Alasan mengundurkan diri dari pekerjaan – Bagi kamu yang akan melamar kerja di perusahaan baru, umumnya akan ditanya pengalaman kerja dan alasan berhenti kerja di tempat sebelumnya.

Perlu diketahui, karyawan yang mengajukan resign tidak hanya staff saja lho. Karyawan yang telah mempunyai kedudukan lumayan tinggi juga tidak terlepas dari pilihan resign.

Pertimbangannya bisa beberapa macam, dari jenuh pada tugas lama, beban kerja yang tidak lagi manusiawi, atau karena alasan personal misalkan menikah.

Mengundurkan diri dari tempat kerja bisa juga dilakukan karena alasan kontrak kerja. Contohnya, kamu adalah karyawan kontrak secara berkala.

Perusahaan akan perpanjang kontrak baru untuk pegawainya. Jika Kamu tidak menandatangani kontrak perpanjangan, maka dianggap resign. Pastikan finansial kamu aman saat resign kerja.

Sebisa mungkin hindari resign kerja secara tiba-tiba dan berikan alasan mengundurkan diri dari pekerjaan yang dapat diterima.

Ingat, bagaimana cara kamu resign akan punya pengaruh pada citra diri, bagus untuk perusahaan lama atau perusahaan baru.

Alasan mengundurkan diri dari pekerjaan

Resign dari pekerjaan adalah sebuah keputusan yang sulit bagi seorang karyawan.

Sebelum mengajukannya, Kamu harus mempertimbangkan alasan mengundurkan diri dari pekerjaan terbaik yang akan disampaikan nanti. Alasan resign akan mempengaruhi reputasi Kamu, baik di perusahaan lama maupun perusahaan baru.

Dalam menyampaikan alasan alasan mengundurkan diri dari pekerjaan tidak boleh asal. Sebaiknya Kamu memakai kalimat yang pas agar perusahaan lama kamu memberikan surat referensi yang bagus.

Nach berikut adalah beberapa alasan berhenti kerja yang dapat kamu pertimbangkan saat ajukan resign kerja.

1. Mendapatkan penawaran yang lebih bagus

Alasan mengundurkan diri dari pekerjaan ini sebenarnya paling logis. Tujuan kita kerja apa sih? Tentu mayoritas dari kita akan jujur menjawab: cari penghasilan yang stabil. Bukan materialistis, tetapi lebih ke rasional dan idealis.

Maka bila kamu mendapatkan penawaran yang lebih bagus dan upah yang semakin besar di perusahaan lain, karena itu jujur saja.

Kamu dapat sampaikan ini ke kantor lama, hingga kantor lama dapat menimbang ada peningkatan upah bila ingin mempertahankanmu.

Bila kantor lama tidak coba meredammu, karena itu tidak jadi masalah. Kamu dapat ambil penawaran di kantor baru. Ke HRD kantor baru, kamu dapat sampaikan ini secara lembut.

Satu diantaranya dengan ‘mencari tantangan baru’. Jawaban di atas benar-benar aman karena dipandang tidak menjelekkan kantor lama.

2. Alasan Keluarga

Alasan keluarga merupakan alasan yang paling umum digunakan untuk berhenti dari tempat kerja atau mengajukan mutasi.

Alasannya bermacam-macam, misalnya jauh dari keluarga, terlalu banyak pekerjaan sehingga menyita waktu untuk keluarga.

3. Mencari tantangan baru

Alasan berhenti dari tempat kerja selanjutnya masih menyambung pada point pertama. Alasan ‘mencari tantangan baru’ juga bisa loh memang demikian adanya.

Sesudah bekerja sepanjang tahun dengan kegiatan rutin dan beban kerja yang monoton, kamu bisa jadi merasa jenuh.

Ini bisa menjadi argumen yang kuat untuk kamu resign dari perusahaan lama. Untuk kantor lama, kasus ‘tantangan baru’ ini bisa saja pertimbangan untuk menaikkan kedudukan kamu.

Sedang untuk kantor baru, pasti menjanjikan untuk menerima pegawai baru yang masih semangat.

4. Cari lingkungan kerja yang kolaboratif

Alasan mengundurkan diri pekerjaan selanjutnya yang dapat kamu sampaikan ialah ‘mencari lingkungan kerja yang kolaboratif’.

Mungkin selama bekerjaa di kantor lama Kamu merasa jika tim kerja di kantor lama tidak bisa diajak kerja-sama.

Tetapi sampaikanlah dengan argumen yang baik, karena jika Kamu sampaikan apa adanya HRD dapat melihatmu sebagai pegawai yang tidak dapat diajak kerja-sama.

Lebih bagus, kamu sampaikan jika kamu ingin mencari lingkungan kerja baru yang para pegawai dan pemimpinya lebih kolaboratif untuk ke depannya, hingga kamu dapat meningkatkan produktifitas kerja.

Ingat, jauhi menjelek-jelekkan kantor lama ke HRD kantor baru.

5. Melanjutkan pendidikan

Melanjutkan pendidikan merupakan salah satu alasan berhenti dari tempat kerja yang paling logis. Misalkan, kamu seorang karyawan dengan gelar sarjana (S1), karena itu kamu ingin lanjut kuliah di tingkatan master (S2). Argumen ini lebih banyak dapat diterima kantor lama.

6. Beban kerja tidak sesuai kontrak di awal

Saat pertama masuk kerja, Kamu biasanya diminta untuk menandatangi kontrak kerja. Kontrak itu berisi penjelasan untuk mematuhi ketetapan sebagai pegawai perusahaan, dan gambaran umum deskripsi tugas Anda.

Surat kontrak tersebut ditangani di atas selembar materai, yang artinya Anda dan perusahaan sudah memiliki hubungan hukum yang jelas.

Meskipun begitu seringkali perusahaan membebankan tugas yang melampaui batas yang sudah disepakati dalam persetujuan diawal.

Hal ini tentu tidak jadi masalah besar jika perusahaan memberikan kompensasi gaji lebih karena Anda melakukan pekerjaan di luar tanggung-jawab Anda.

Tetapi bagaimana jika jumlah kompensasi itu tidak sebanding dengan beban kerja yang telah Anda luangkan karena itu? Jelas saja ini menjadi masalah tersendiri yang pantas di jadikan argument untuk mundur dari pekerjaan

7. Pembagian waktu kerja yang tidak imbang

Alasan berhenti kerja lainnya ialah jam kerja yang tidak manusiawi. Misalkan, hari libur dan akhir minggu kamu sering terusik oleh tugas kantor.

Walau sebenarnya, liburan ialah hakmu sebagai karyawan. Disamping itu, kesehatan psikis penting juga untuk dijaga.

Bila kesetimbangan kerja tidak terwujud di kantor lama kamu, sah-sah saja buatmu untuk resign. Kamu memiliki hak mencari perusahaan lain yang memberikan jam kerja seimbang.

Saat ajukan resign ke kantor lama, tidak ada kelirunya kamu jujur masalah ini supaya jadi evaluasi. Tetapi ke kantor baru, kamu dapat sampaikan argumen yang lebih lembut.

Misalkan, kamu menyaksikan perusahaan yang kamu lamar memberinya jatah tugas yang imbang ke pegawai-karyawannya. Dan kamu ingin tergabung dalam ekosistem sehat yang berada di kantor barumu ini.

Cara resign kerja yang baik

Meskipun kamu bermaksud mengundurkan diri dari tempat kerja, kamu harus tetap patuhi ketentuan yang baik untuk resign di kantor lama kamu.

Karena, ini pasti jadikan penilaian soal attitudemu sepanjang bekerja. Berikut cara resign kerja yang baik :

1. Bicarakan langsung dengan atasan Anda

Pastikan jika atasan Anda adalah orang pertama kali yang tahu mengenai ide pemunduran diri Anda. Jangan sampai tersebar isu kantor berkenaan pemunduran diri Anda, walaupun sebetulnya Anda belum berbicara langsung dengan atasan Anda. Jika hal seperti ini terjadi, tidak mustahil jika atasan Anda terasa ‘sakit hati’.

2. Jangan mendadak

Pastikan jika kamu mengajukan surat resign atau memberitahu atasanmu minimum sebulan sebelum kamu resign.

Jangan sampai kamu ajukan resign sehari sebelumnya, karena hal tersebut benar-benar fatal untuk dilaksanakan.

Seharusnya turuti saja ketentuan atau prosedur resign di kantor lamamu dengan menanyakan pada sekretaris atau HRD.

3. Sampaikan dengan bahasa yang lembut

Mungkin Anda memundurkan diri karena ketidakcocokan dengan atasan atau partner kerja Anda. Tetapi, sampaikan dan gunakanlan bahasa yang sopa, saat Anda memundurkan diri.

Menjelek-jelekkan atasan atau partner kerja Anda sebagai alasan Anda memundurkan diri akan meninggalkan kesan negatif pada diri Anda

4. Tetap menjaga perform kerja

Meskipun kamu ingin mengundurkan diri dari tempat kerja, jangan pernah masalah ini membuat kamu jadi malas-malasan.

Kerja jadi tidak sesuai target atau datang telat dengan argumen ‘Ah, kan saya ingin resign, jadi tidak apa-apa telat’. Ini pasti membuat kamu dicap jadi orang yang tidak professional.

Kamu tetap harus bekerja sesuai ketentuan dan sasaran yang diberi karena kamu akan memperoleh upah diakhir periode kerjamu.

5. Mengembalikan barang inventaris kantor

Jika kamu mendapatkan sarana seperti netbook kantor, HP kantor atau camera kantor, kamu harus mengembalikan beberapa barang tersebut dengan bersih dan rapi pada kantor.

Bila hancur, kamu harus menukarnya. Itu menunjukkan jika kamu ialah orang yang amanah dan bertanggungjawab.

6. Berpamitan dengan rekanan kerja dan atasan

Hal paling akhir yang sudah dilakukan pada hari terakhirmu bekerja, seharusnya kamu berpamitan dengan rekanan kerja dan atasanmu, ya!

Demikianlah penjelasan singkat mengenai alasan mengundurkan diri dari pekerjaan dan cara resign kerja yang baik.

Semoga informasi di atas dapat bermanfaat dan berguna bagi Anda yang akan mengundurkan diri dari pekerjaan.

Buat Anda yang termasuk fresh graduate atau ingin resign dan mencari pekerjaan baru, Anda bisa mendapatkan informasi lowongan kerja di halaman Info Loker.

Jika Anda ingin meningkatkan peluang diterima kerja, maka perlu persiapan matang. Anda bisa membaca informasi seputar tes masuk dunia kerja di halaman Tips Karir agar lebih matang dan percaya diri saat tes masuk dunia kerja.

Jangan lupa baca pula beragam informasi menarik lainnya seputar dunia kerja, hanya di Seputarkarir.com.

Kategori
Tips Karir

Cara Menjawab Jika Di Tanya Gaji yang Diharapkan Saat Interview Kerja

sukses wawancara
sukses wawancara

Jika ditanya gaji saat interview – Cukup banyak pelamar kerja yang masih kebingungan saat diberikan pertanyaan HRD (Human Resource Development) ketika wawancara kerja mengenai berapa gaji yang diminta.

Khususnya untuk fresh graduate yang belum mempunyai bayangan sama sekali mengenai berapakah gaji yang sesuai dengan sektor pekerjaannya.

Salah menjawab akan membuat gagal diterima kerja atau malah nantinya digaji dengan nominal yang tidak pantas.

Sebagai calon karyawan yang baru lulus kuliah, pasti belum mempunyai pengalaman kerja yang mumpuni. Tidaklah aneh jika fresh graduate ini sering kebingungan saat harus menentukan gaji yang tepat.

Pihak perusahaan umumnya telah menentukan besaran gaji untuk pegawai yang belum mempunyai pengalaman kerja sama sekali. Meskipun begitu, Anda juga memiliki hak untuk mengungkapkan ekspektasi gaji.

Perkara negosiasi gaji memang menantang dan intimidatif, terutama untuk fresh graduate yang baru pertama kali masuk dunia kerja.

Jadi, bagaimanakah cara bernegosiasi gaji jika Anda belum mempunyai banyak pengalaman kerja?

Cara negosisasi jika ditanya gaji saat interview

Calon karyawan harus menyiapkan strategi saat mulai mencari kerja. Apa lagi untuk yang belum memiliki pengalaman seperti fresh graduate.

Strategi ini dijalankan untuk menghadapi beragam proses recruitment. Salah satunya proses recruitment yang perlu strategi yang matang ialah proses negosiasi gaji.

Umumnya sesudah calon karyawan berhasil lolos penyeleksian interview kerja, pewawancara akan mengajukan pertanyaan gaji ke calon karyawan.

Melalui pertanyaan tersebut pimpinan perusahaan ingin mengetahui apakah mereka sanggup membayarmu saat sebelum menginvestasikan waktu dan sumber daya untuk mengajakmu bekerja bersama.

Supaya kamu tidak kebingungan jika ditanya gaji saat interview, berikut langkah negosiasi jika ditanya gaji saat interview untuk fresh graduate.

1. Riset range gaji ideal untuk sektor pekerjaan yang dilamar

Saat sebelum wawancara kerja dimulai, biasakan melakukan riset lebih dulu rata-rata gaji fressgraduate sesuai tingkatan pendidikanmu dan status yang Anda ingin lamar.

Anda harus tahu lebih dulu kisaran gaji yang di dapat saat sebelum ajukan penawaran. Dengan demikian, kamu dapat pastikan nominal yang disodorkan selaras ataukah tidak. Anda bisa lakukan riset kisaran gaji lewat ikatan alumni, hingga internet.

2. Selanjutnya, lihat kembali jabatan terakhirmu bekerja

Setelah melakukan riset, seharusnya Anda pun memperhatikan jabatan kerja Anda yang paling akhir. Tingkat yang diartikan ialah kedudukan atau pangkat paling akhir yang kamu dapatkan saat sebelum melamar di perusahaan tujuan.

Apa kedudukan atau pangkat paling akhir yang kamu dapatkan saat sebelum melamar? Apa staf new entry? Pengalaman? Senior? Atau telah tingkat manajer? Tiap level tentu saja berlainan.

Baca Juga : Cara Menjawab Pertanyaan HRD : “Mengapa Anda Ingin Bekerja di Perusahaan Kami?”

3. Sampaikan kemampuan dan pencapaian yang pernah Anda miliki

Penting untuk menunjukkan kemampuan dan perolehan yang dipunyai sepanjang proses interview kerja. Hal ini untuk mendukung ekspektasi gaji yang sesuai kemampuan yang dipunyai pelamar.

Harus diingat jika kemampuan,pengalaman dan prestasi termasuk yang bisa menjadi daya tawar calon karyawan di mata HRD.

Bagi fresh graduate ada baiknya meminta gaji dengan acuan kemampuan dan pencapaian yang sempat Anda peroleh sepanjang mengenyam bangku perkuliahan.

Ini penting karena sebagai seorang fressgraduate, pengetahuan dan pencapaian akademis ialah harga jual paling tinggi Karena belum ada pengalaman professional.

Ceritakan jika Anda lulus dengan predikat cumlaude hingga untuk masalah pengetahuan dan kemampuan nyaris tak perlu diragukan lagi. Sampaikan jika saat kuliah, Anda aktif berorganisasi hingga telah terlatih untuk bekerja secara team.

Tetapi, masih tetap menjaga sikap dan sikap supaya tidak terkesan terlampau tinggi hati dengan pengalaman yang dipunyai.

Baca Juga : 6 Tanda Wawancara Anda Akan Berujung Tawaran Kerja

4. Lantas, tentukan level gajimu serealistis mungkin

Saat menentukan range gaji, Anda mesti menjawab nominalnya serealistis mungkin. Dalam arti, tidak boleh menjadikan parameter gaya hidup untuk gaji yang diminta.

Mengkomunikasikan nominal gaji yang diharapkan secara terbuka, bisa saja jadi peluang untuk memperoleh pekerjaan dengan gaji yang Anda impikan. Tetapi, balik lagi, lihat level dan kemampuan yang Anda punyai.

5. Anda bisa juga menyebutkan rentang gaji yang diharapkan

Bila berasa tidak enak hati untuk menyebutkan angka pasti dari gaji yang diharapkan, Anda dapat memberikan range nominal. “Jika memang tidak enakan, sebutkan saja range-nya.”

Baca juga : Cara Terbaik Memperkenalkan Diri Saat Interview Beserta Contohnya

Cara menjawab jika di tanya gaji yang diharapkan saat interview kerja

Tidak sedikit orang yang belum tahu bagaimanakah cara jawab pertanyaan jika ditanya gaji yang diharapkan saat interview kerja.

Umumnya karyawan takut menetapkan ekspektasi terlampau tinggi hingga pasrah dan memberikan keputusan pada pihak perusahaan.

Walau sebenarnya, hal itu salah dan bisa jadi upah yang bakal diterimanya benar-benar kecil dari yang semestinya.

Disamping itu, saat orang menjawab sama sesuai batasan UMR, bisa jadi upah itu kekecilan untuk status dan ketrampilan yang dipunyai calon karyawan. Berikut sejumlah alternative jawaban saat ditanyakan ekspektasi gaji.

“Karena saya sebagai fresh graduate yang belum mempunyai pengalaman dalam bekerja, tetapi pernah magang sebelumnya, ekspektasi gaji saya yang saya inginkan yaitu Rp.5.000.000”

“Dengan kemampuan, pengalaman, dan prestasi yang saya punyai, ekspektasi penghasilan yang saya inginkan  Rp.4.500.000”

“Meskipun saya belum mempunyai pengalaman bekerja sebelumnya, tetapi dengan pengalaman organisasi dan penghargaan yang sempat saya raih, harapan gaji saya Rp.5.500.000”

Janganlah lupa untuk selalu memperlihatkan sikap dan perilaku yang sopan saat menyebutkan nominal upah yang diharapkan.

Jangan sampai terkesan terlampau tinggi hati atau kelihatan tidak percaya pada ekspektasi gaji yang disampaikan.

Mengetahui range gaji dapat menolong pelamar kerja supaya nominal yang diharapkan tidak terlalu besar sehingga tidak realitas dan menghindari gaji yang nominalnya condong tidak pantas atau mungkin tidak sesuai dengan beban pekerjaan.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai jawaban jika di tanya gaji yang diharapkan saat interview kerja. Semoga setelah membaca artikel ini, Anda tidak bingung lagi dan berhasil melalui proses wawancara dengan lebih matang.

Jika Anda ingin meningkatkan peluang diterima kerja, maka perlu persiapan matang. Anda bisa membaca informasi seputar tes masuk dunia kerja di halaman Tips Karir agar lebih matang dan percaya diri saat tes masuk dunia kerja.

Jangan lupa baca pula beragam informasi menarik lainnya seputar dunia kerja, hanya di Seputarkarir.com.

Kategori
Profesi

Apa itu Human Capital Management dan Tugasnya di Perusahaan?

human capital management
Sumber Gambar : www.thehrdigest.com

Human capital management adalah – Peran pegawai dalam suatu perusahaan terkadang masih dipandang sebelah mata.

Tapi tahukah Anda, bahwa pegawai adalah sumber daya manusia yang dapat diasah menjadi asset  perusahaan yang bernilai ? Skema inilah yang selanjutnya diaplikasikan pada Human Capital Management.

Masalahnya istilah ini mengarah pada satu posisi penting di perusahaan yang mempunyai tanggung-jawab besar pada sumber daya manusia.

Apa Itu Human Capital Management?

Menurut Chatzkel, Human Capital Management adalah usaha mengatur dan meningkatkan kemampuan pegawai untuk mencapai tingkat terpenting yang semakin tinggi secara performa.

Investasi itu dilaksanakan lewat beragam program seperti engagement retention pegawai, talenta manajemen, dan learning and development.

Dengan begitu, bisa diketahui jika Human Capital Management berperan untuk menjembatani antara strategi sumber daya manusia dengan strategi bisnis.

Dalam praktiknya, elemen HCM ini sangat penting karena kegiatan tersebut akan menghasilkan laporan sebagai bahan penilaian yang merupakan kewajiban bagi perusahaan untuk menjaga performa jangka panjang.

Info dalam laporan hasil Human Capital Manajemen penting untuk memberikan dukungan perusahaan dalam meningkatkan pengetahuannya untuk merumuskan strategi pengelolaan Sumber Daya Manusia.

Apa Perbedaan Human Resource dengan Human Capital?

Walau kelihatannya ada kesamaan, namun terdapat perbedaan di antara human resource dengan human capital.

Menurut John M, Ivancevich dalam bukunya yang dengan judul “Human Resource Manajemen” menjelaskan jika human resource manajemen ialah management SDM yang berisi dengan beberapa program yang langsung berkaitan dengan pegawai, yakni memberikan fasilitas mereka untuk capai tujuan dari organisasi dan personal.

Dari pengertian itu, bisa diambil kesimpulan jika dalam Human Resource, SDM sebagai asset perusahaan yang berperan sebagai fasilitator dan simpatisan di dalam meraih misi dan menjalankan visi perusahaan.

Konsentrasi dari human resource development yakni pada penambahan nilai pegawai dalam memberikan dukungan penerapan strategi bisnis perusahaan sehingga peran itu bisa berupa pencapaian organisasi.

Karena itu dalam human resource, pergantian pegawai kontrak dengan pegawai baru wajar terjadi, karena pada konsepnya peranan pegawai cuma untuk simpatisan saja.

Tetapi saat kita bicara tentang human capital, konsep ini memandang manusia sebagai kunci di perusahaan, tidak cuma sekedar simpatisan untuk capai arah.

Konsentrasi utama human capital manajemen yakni pada beberapa langkah vital dalam mengoptimalkan ketrampilan dan bakat SDM untuk melakukan beberapa fungsi strategi bisnis.

Hingga, pegawai sebagai salah satu asset perusahaan tidak bisa secara mudah terpindahkan oleh orang lain.
Peran pegawai begitu penting sebagai asset berharga perusahaan yang tidak gampang diganti.

Karena itu, sangat penting untuk memperoleh, menganalisa dan menyuguhkan mekanisme informasi dalam rencana untuk mengaktualisasi, dan mempercepat terimplementasinya strategi yang efisien dan efektif.

Tipe-Jenis dari Human Capital

Human Capital ini mempunyai beragam macamnya. Berikut beberapa di antaranya.

1. General Management Human Capital

Pemahaman human capital tipe ini dikembangkan untuk beberapa SDM dengan tingkat paling tinggi. Dia mencakup kompetensi-kompetensi di bagian managerial seperti kepimpinan, pengambilan keputusan, dan ketrampilan fungsional yang lain.

Termasuk didalamnya saat harus mengurus keuangan, operasional, sampai SDM. Ini benar-benar diperlukan oleh seorang yang ada di tingkat eksekutif hingga mereka sanggup berhubungan dengan investor atau pelaku bisnis lain supaya perusahaan bisa maju.

2. Strategi Human Capital

Pada tipe ini, SDM diwajibkan mempunyai ketrampilan yang sifatnya strategis yang akan mereka dapatkan dari pengalaman saat menghadapi situasi tertentu.

Misalkan pada bagian finance, pegawai dituntut agar bisa membuat strategi keuangan saat terjadi efisiensi, misalkan karena keadaan keuangan sedang tidak baik.

Maka, strategi human capital artinya benar-benar diperlukan di perusahaan supaya bisa beradaptasi dengan beberapa kondisi yang tidak dapat diprediksikan.

3. Industry Human Capital

Tipe ini menuntut seseorang untuk mempunyai pengetahuan yang terkait dengan industri tertentu, baik dari sisi tehnis, regulasi, dan lain-lain.

Misalkan, semua pengetahuan mengenai industri otomotif, industri makanan, industri ritel, dan sebagainya.

4. Relationship Human Capital

Salah satu kekuatan yang perlu dipunyai banyak pegawai ialah Kemampuan berkomunikasi. Saat Anda bisa menjalin komunikasi yang bagus, entahlah ke sama-sama pegawai, atau kenalan usaha yang lain, memiliki arti ini terhitung ke relationship human capital.

Kemampuan ini penting dipunyai oleh seorang pegawai karena saat mereka mempunyai kemampuan untuk berinteraksi secara baik, hal itu akan mendukung terwujudnya objektif pekerjaan mereka.

5. Company Specific Human Capital

Tipe ini terkait dengan susunan dan peraturan dari perusahaan masing-masing di mana semua mempunyai keunikannya masing-masing.

Terlepas dimanapun mereka bekerja, tiap pegawai harus sanggup menyesuaikan dengan semua ketetapan yang berada di perusahaan.

Saat mereka sudah memahami budaya dan ketetapan perusahaan, mereka semakin lebih gampang bekerja sesuai visi misi perusahaan.

Maksud dan Tujuan Human Capital Manajemen

Human Capital Manajemen mempunyai 4 (empat) tujuan, yakni:

  • Menunjukkan seberapa jauh peran Sumber Daya Manusia terhadap bisnis dan nilai untuk pemegang saham.
  • Membuktikan secara kuantitatif nilai yang dihasilkan (outcome) dari Management Sumber Daya Manusia, misalkan seperti pada wujud ROI.
  • Menyediakan pedoman atau dasar untuk peningkatan strategi Sumber Daya Manusia dan bisnis ke depan.
  • Memberi info tentang strategi dan praktek untuk tingkatkan efektifitas pengendalian atau Management Sumber Daya Manusia.

Tugas Human Capital Management

Sedangkan untuk beberapa tugasnya, seorang HCM umumnya akan mempunyai beberapa tanggung-jawab. Salah satunya ialah seperti berikut:

1. Recruitment Pegawai

Pekerjaan Human Capital yang pertama ialah perekrutan pegawai. Dimulai dari proses penerimaan dengan memasangkan iklan lowongan di job portal, mereview calon kandidat yang sesuai, melakukan panggilan wawancara, lakukan test tercatat dan wawancara, s/d tanda-tangan kontrak kerja.

PHK karena habis waktu kontrak kerja, sudah masuk usia pensiun, atau karena alasan pengurangan pegawai sebagai pekerjaan Human Capital.

2. Membuat dan menyusun Jobdesc

Sesudah melalui proses recruitment pegawai, pekerjaan setelah itu yakni menentukan jobdesk pegawai baru dalam mekanisme organisasi yang sudah ditetapkan sesuai info dalam tahapan recruitment.

3. Menghitung Beban Kerja Pegawai

Saat perusahaan tengah berada pada tahapan berkembang dan tugas mulai banyak, karena itu pekerjaan Human Capital yakni  mempelajari dan menentukan apakah perusahaan harus mengambil pegawai baru atau menambahkan peraturan overtime (lembur) pada pegawainya.

4. Memverifikasi Data Pegawai

Aktivitas yang sudah dilakukan dalam memenuhi pekerjaan ini yakni mempersiapkan dan memverifikasi beberapa data pegawai seperti klaim agunan sosial, form upah pegawai, permintaan cuti, dan masih banyak lagi.

5. Menghitung Penyusutan Peralatan Kerja Pegawai

Tiap pegawai mempunyai perlengkapan dan peralatan yang bakal mengalami akumulasi penyusutan (depresiasi) tiap tahunnya. Menjadi tanggung-jawab seorang Human Capital untuk tangani pekerjaan ini.

6. Mengurusi Upah pegawai

Mekanisme pengupahan pegawai akan mempengaruhi semangat kerja dan produktivitas pegawai, yang pada akhirnya akan tentukan kesuksesan organisasi. Oleh karenanya, Human Capital Management harus sanggup cari peraturan yang efisien dan efektif berkenaan mekanisme pengupahan pegawai.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai gambaran umum pengertian dan peran Human Capital Management dalam perusahaan.

Semoga informasi di atas dapat bermanfaat dan berguna bagi Anda yang akan melamar kerja di divisi Human Capital Management.

Buat Anda yang termasuk fresh graduate atau ingin resign dan mencari pekerjaan baru, Anda bisa mendapatkan informasi lowongan kerja di halaman Info Loker.

Jika Anda ingin meningkatkan peluang diterima kerja, maka perlu persiapan matang. Anda bisa membaca informasi seputar tes masuk dunia kerja di halaman Tips Karir agar lebih matang dan percaya diri saat tes masuk dunia kerja.

Jangan lupa baca pula beragam informasi menarik lainnya seputar dunia kerja, hanya di Seputarkarir.com.