Kategori
Profesi Umum

Meningkatkan Efektivitas Training atau Pelatihan di Tempat Kerja

pelatihan kerja – Sumber Gambar : runsystem.id

Pelatihan kerja, apabila dilakukan dengan seksama dan bijaksana dapat digunakan untuk menyelesaikan problem kelompok maupun problem spesifik individual.

Dalam kaitan ini, Larry L Lambert, konsultan dan spesialis traning, memberikan pemikiran agar pelatihan kerja yang kita lakukan berdayaguna maksimal.

Ada yang berpendapat, pelatihan kerja bukanlah pengganti bagi manajemen yang baik atau metode pengobatan permanen bagi problem-problem kompleks sebuah organisasi atau perusahaan.

Namun, apabila dilakukan dengan seksama dan bijaksana, pelatihan kerja merupakan alat yang ampuh.

Sayangnya, demikian kata Lambert dalam Personnel Journal, hanya sedikit saja orang yang menyadari betapa pentingnya arti training.

Boleh jadi, itu terjadi karena penyelenggaraan yang pernah dilakukan tidak memadai atau tidak mendukung bagi berkembangnya.

Training yang baik  mampu menyelesaikan problem-problem dalam perusahaan bersangkutan.

Padahal problem seringkali membawa kemacetan dalam hubungan antara pelaksanaan dengan target kelompok disebabkan oleh prasangka atau ketidakpercayaan yang terbina sejak lama.

Ahli training ini berpendapat, sebenarnya setiap problem manajerial dan perusahaan muncul akibat tiga faktor, yakni:

  • Konteks. Dalam hal ini termasuk tradisi, tujuan, kebijaksanaan dan aturan-aturan, garis komando, fasilitas, dan lain sebagainya.
  • Proses. Yakni pola-pola pengambilan keputusan yang biasanya berlaku, arus informasi, serta peroleh-an dan distribusi sumberdaya yang dapat digolongkan sebagai elemen proses.
  • Tingkah laku. Yang dimaksud adalah, bagaimana individu-individu di dalam organisasi memberikan respons dan akomodasi terhadap tuntutan-tuntutan konteks dan proses tadi.

Ketiga faktor problem yang disebutkan di atas, dalam kenyataan saling berhubungan erat.

Itu sebabnya, setiap usaha untuk membuat semuanya lebih baik, biasanya memerlukan suatu penyesuaian dari faktor-faktor tersebut.

Pertimbangan-pertimbangan

manfaat kecerdasan emosional
Sumber Gambar : experd.com

Menurut Lambert, training adalah lebih dari sekedar pengetahuan tentang sesuatu yang baru.

Dan dalam prakteknya, training tampak sebagai sesuatu yang Anda lakukan untuk orang lain agar orang lain itu melakukan sesuatu yang lain dari sebelumnya yaitu suatu perubahan atau peningkatan ke arah yang dinginkan.

Dinyatakan bahwa training akan segera kehilangan artinya, apabila dalam perencanaannya tidak melibatkan/mengacu kepada konteks dan proses yang sebenarnya terjadi dalam organisasi.

Agar efektif, training pertama-tama haruslah menjadi jembatan antara change agent dengan change group.

Melalui jembatan ini, informasi yang akurat dan valid mengalir dari kedua belah pihak (yakni pihak yang akan mengubah, change agent, dan pihak atau kelompok yang akan diubah, change group), hingga pada akhirnya dapat digunakan untuk membuat keputusan.

Suatu program training akan kedodoran atau mudah diserang kritik, apabila:

  • Tidak relevan dengan realitas yang ada di dalam organisasi.
  • Tidak cukup efektif untuk membawa perubahan-perubahan yang dikehendaki.

Apabila sejak awal saja kita sudah melakukan satu atau dua kesalahan, niscaya akhir program akan gagal dalam arti program tersebut tidak relevan.

Lantas, bagaimana merancang dan menyelenggarakan program training agar efektif dan relevan dengan keadaan dan tujuan yang ingin dicapai?

Berikut, sembilan butir bahan pertimbangan yang di-ajukan oleh Lambert:

1. Focus your resources.

Sumber daya yang dapat dialokasikan atau digunakan untuk training akan selalu tampak tidak memadai.

Tantangannya adalah, bukan sejauh mana sumberdaya itu dapat dibagi-bagikan, melainkan bagaimana sumberdaya itu dapat digunakan secara bijaksana dan efektif. Karena itu, fokuskan sumberdaya yang ada.

2. Define the audience.

Yang dimaksud adalah menetapkan siapa yang dapat atau tidak dapat diajak untuk mengatasi problem yang dihadapi.

Dengan melakukan identifikasi peserta training yang diperkirakan mempunyai kebutuhan bersama, program dapat dibuat secara akurat untuk peserta yang memang membutuhkan.

3. Let them tell you the problems.

Keliru sekali kalau menganggap bahwa training dapat secepatnya menyelesaikan problem.

Barangkali sama seperti Anda menyiapkan jawaban sebelum Anda sendiri mengetahui apa pertanyaannya.

Perusahaan mungkin dapat menunjukkan kepada Anda apa yang menjadi problem itu bila dilihat sepintas.

Namun sebenarnya, hanya orang yang bersangkutan saja yang dapat memberikan informasi tentang problem yang mereka hadapi dengan akurat dan benar.

Jadi, sekali lagi ikut sertakanlah khalayak atau individu yang memang betul-betul terlibat dalam problem yang dihadapi.

4. Do practical programs.

Pertama-tama, buatlah program training yang praktis untuk peserta. Staf pengajar hendaklah mereka yang kompeten, hingga menjamin program yang benar-benar praktis dan memungkinkan berlangsungnya proses alih pengetahuan dengan lancar.

Tanamkan dalam benak bahwa Anda menghendaki agar masyarakat dan lingkungan kerja Anda menjadi lebih baik.

5. Make it real.

Buatlah contoh-contoh kasus yang relevan, yang mirip dengan situasi dan kondisi kerja mereka sehari-hari, hingga memungkinkan peserta training dapat mentransfer apa yang diperoleh di kelas ke tempat kerja.

Ini akan mendorong ketika mereka menghadapi problem yang nyata munculnya jawaban-jawaban yang praktis.

6. Tell it like it is.

marketing
Sumber Gambar : www.hospitalitynet.org

Kredibilitas training tergantung kepada penilaian peserta, serta bagaimana staf pengajar mendekatkan kesenjangan di antara citra/keinginan perusahaan dengan pengalaman peserta.

Di sini, suatu program akan diuji dalam menentukan apakah ia dapat dipakai sebagai alat untuk mengontrol perusahaan/pelaksanaan atau tidak.

Sebagai alat perubahan, program training dapat menolong karyawan/peserta training untuk membuat keputusan berdasarkan informasi yang cukup.

Perlu diingat bahwa tujuan training bukanlah untuk menilai atau menyelesaikan suatu problem, melainkan untuk menggambarkan secara tepat problem yang ada.

Karena itu, sebelum Anda memilih atau memutuskan sesuatu, segala sesuatunya harus jelas dahulu. Ini suatu dalil penting.

7. Spread the program over time.

Sangat langka bahwa suatu perubahan dapat terjadi hanya dengan sekali gebrakan.

Program, karena itu, hendaknya dibagi dalam satuan-satuan waktu dengan mempertimbangkan tuntutan dan jadwal kerja peserta.

8. Get the boss involved.

Melibatkan boss dalam perencanaan berarti memungkinkan boss mengikuti dan melihat secara seksama setiap penugasan dan perubahan yang terjadi.

Dan di akhir program, kita bisa mengirim kepada boss laporan berupa memo singkat tentang apa yang dilakukan dan apa yang diharapkan sebagai hasil program.

9. Use the program to sense new problem and generate data.

Hubungan antar para peserta maupun dengan atasan mereka akan mendeteksi problem-problem baru dan apa yang menjadi keluhan/keprihatinan mereka.

Dalam hal ini, sebaiknya tidak memakai hanya seorang pengamat/pendeteksi saja. Guna-nya adalah untuk memungkinkan pertukaran informasi dan mengurangi subyektivitas.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai cara meningkatkan efektivitas training atau pelatihan kerja.

Semoga informasi di atas dapat bermanfaat dan berguna bagi Anda para trainer di perusahaan agar lebih maksimal lagi dalam membangun dan meningkatkan skill karyawan.

Buat Anda yang termasuk fresh graduate atau sedang mencari pekerjaan baru, Anda bisa mendapatkan informasi lowongan kerja di halaman Info Loker.

Agar lebih percaya diri saat menjalani tes masuk kerja Anda bisa membaca di halaman Profersi dan Tips Karir.
Jangan lupa baca pula beragam informasi menarik lainnya seputar dunia kerja, hanya di Seputarkarir.com

 

Kategori
Profesi Umum

Apa yang Dimaksud dengan Manajemen Otokratis?

gaya kepemimpinan otokratis
Gaya kepemimpinan otokratis  – Sumber Gambar : my-scorecard.com

Ada anggapan bahwa kemerosotan produktivitas terjadi karena struktur manajemen yang terlalu otokratis.

Seorang profesor menyebut struktur yang demikian sebagai penyakit “encok organisasi”.

Artikel berikut ini menunjukkan bahwa penyakit encok itu timbul karena tidak adanya fleksibilitas dan komunikasi dalam perusahaan.

Apa itu Manajemen Otokratis?

Manajemen otokratis adalah gaya kepemimpinan seorang manajer yang tidak melibatkan anggota lainya dalam pengambilan keputusan.

Pada manajemen otokratis segala keputusan hanya terpusat pada manajer tanpa melibatkan karyawan.

Ahli-ahli manajemen sependapat bahwa sebagian besar perusahaan umumnya tetap tidak mempunyai fleksibilitas dan bersikap otokratis serta menolak setiap perubahan dan “gagasan yang lebih baik”.

Karena tidak ada keinginan untuk mengadakan perubahan inilah maka usaha perusahaan untuk melibatkan karyawan dan eksekutif eselon rendah dalam pengambilan keputusan masih tetap menarik banyak perhatian.

Ketika kalangan bisnis dan pemerintah Amerika merasa makin khawatir mengenai kemerosotan dalam banyak sektor ekonomi, beberapa profesor menganggap hal itu terjadi antara lain karena struktur manajemen yang terlalu otokratis.

John Kennedy, profesor di College of Business Administration Notre Dame menyebut hal itu “organisational arthritis”, penyakit encok organisasi.

“Sebagian dari perusahaan-perusahaan ini pada prakteknya begitu kaku dan lamban karena para eksekutif tingkat atas bermental anti-risiko dan mental seperti ini menyusup ke seluruh tubuh organisasi,” kata Prof. Kennedy.

Kekuasaan

Karakter karyawan bertipe alpha
Karakter karyawan bertipe alpha

Menurut para analis, kekacauan tersebut dapat terwujud dalam dua bentuk yaitu struktur manajemen dan gaya manajemen.

Jika dilihat dari struktur manajemen, apakah kekuasaan eksekutif berpusat pada beberapa orang saja di pucuk pimpinan atau dibagi-bagi di antara pusat-pusat keuntungan perusahaan.

Sedangkan gaya manajemen bisa dilihat dari sejauh mana para eksekutif dapat saling berkomunikasi secara terbuka.

Menurut William Abernathy, profesor di Graduate School of Business Administration, Universitas Harvard, “teknologi menentukan struktur manajemen, tetapi bukan menentukan berapa jauh keterbukaan perusahaan itu.”

Profesor Abernathy cemas bahwa banyak manajer tidak terlatih untuk membuat mekanisme yang meningkatkan keterbukaan dan komunikasi.

Sasaran

Budaya kerja perusahaan
Budaya kerja perusahaan

la mendefinisikan manajemen “terbuka” sebagai manajemen tempat komunikasi berjalan dua arah.

“Manajemen seringkali mengeluh karena karyawan tidak memberikan saran-saran yang sesuai dengan rencana perusahaan,” kata Profesor Abernathy menambahkan.

Ini sama sekali tidak mengherankan karena di banyak perusahaan biasanya para pekerja bukanlah bagian dari proses perencanaan. Akibatnya hal itu semakin membuat mereka tidak mau memberikan saran perbaikan.

Perusahaan-perusahaan Amerika semakin berpaling kepada orang-orang dengan latar belakang hukum dan keuangan untuk mengisi jabatan di pucuk pimpinan.

Persentase para pimpinan eksekutif di 100 perusahaan besar AS dengan latar belakang hukum dan keuangan telah meningkat 50% dibandingkan 30 tahun lalu.

“Sebagai akibatnya,” kata Abernathy, “semakin sedikit pula jumlah orang-orang yang berpengalaman dalam fungsi-fungsi yang penuh persaingan seperti pemasaran, produksi, riset, dan pengembangan.”

Menurut para ahli lainnya, kurangnya pengalaman dalam bidang-bidang tersebut membuat banyak para eksekutif tingkat paling atas bersikap skeptis terhadap saran-saran karyawan.

“Banyak eksekutif adalah manajer dan bukan orang bisnis,” kata William Niskanen Jr., profesor di Graduate School of Management Universitas California, Los Angeles, dan bekas direktur bidang ekonomi di Ford Motor Co.

Falsafah yang ditanamkan pada para manajer perusahaan adalah etik birokratis bukan etik bisnis.

Kalau manajer yang bergaji besar dan berstatus tinggi tidak banyak memberikan ide dalam melaksanakan program dan tidak mau banyak mengambil resiko untuk memperbaikinya, maka dengan sendirinya sumbangan yang mereka berikan juga akan sedikit sekali.

Perbedaan Pendapat

Manajemen konflik adalah
Sumber Gambar : amazonaws.com

Menurut Profesor Niskanen, struktur manajemen yang tidak terpusat mungkin lebih unggul daripada manajemen yang sangat terpusat.

Manajemen tidak terpusat memungkinkan timbulnya lebih banyak kesalahan, kalau memang terjadi kesalahan, tetapi manajemen seperti itu juga memperbesar kemungkinan untuk pembaharuan yang cepat.

Salah satu tantangan yang paling sukar bagi manajemen perusahaan ialah kesediaan memberikan kesempatan untuk berbeda pendapat.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai gaya kepemimpinan otokratis.

Semoga informasi di atas dapat bermanfaat dan berguna bagi Anda para atasan atau pimpinan di perusahaan agar lebih bijaksana dalam mengelola team.

Buat Anda yang termasuk fresh graduate atau sedang mencari pekerjaan baru, Anda bisa mendapatkan informasi lowongan kerja di halaman Info Loker.

Agar lebih percaya diri saat menjalani tes masuk kerja Anda bisa membaca di halaman Profersi dan Tips Karir.
Jangan lupa baca pula beragam informasi menarik lainnya seputar dunia kerja, hanya di Seputarkarir.com
Kategori
Motivasi

Cara Cerdas untuk Memotivasi Diri dan Orang Lain

manfaat kecerdasan emosional
motivasi kerja di perusahaan – Sumber Gambar : experd.com

Dalam pengertian umum, motivasi dikatakan sebagai kebutuhan yang mendorong perbuatan ke arah suatu tujuan tertentu.

Setiap manusia pada hakekatnya mempunyai sejumlah kebutuhan yang pada saat-saat tertentu menuntut pemuasan, di mana hal-hal yang dapat memberikan pemuasan pada suatu kebutuhan adalah menjadi tujuan dari kebutuhan tersebut.

Prinsip yang umum berlaku bagi kebutuhan manusia adalah, setelah kebutuhannya itu terpuaskan, setelah beberapa waktu kemudian, muncul kembali dan menuntut pemuasan lagi.

Kemunculannya kembali ini bisa dalam bentuk tujuan yang sama ataupun dengan tujuan yang sudah berubah.

Umpamanya kebutuhan seperti makan, setelah seseorang makan, dalam waktu beberapa jam kemudian ia akan merasakan lapar lagi.

Atau seorang yang ingin promosi dalam pekerjaannya, setelah terpenuhi kebutuhannya dan setelah waktu berjalan sekian tahun, ia mulai merasakan kebutuhan untuk promosi menuju tingkat yang lebih tinggi lagi.

Demikian prosesnya terus menerus untuk segala macam kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan manusia pada umumnya dapat dibagi menjadi dua golongan.

Kebutuhan Primer

Kebutuhan primer yang pada umumnya merupakan kebutuhan seperti lapar, haus, seks, tidur, bernafas, suhu yang menyenangkan.

Semua ini adalah kebutuhan-kebutuhan yang merupakan syarat kelangsungan hidup seseorang.

Kebutuhan-kebutuhan semacam ini timbul dengan sendirinya atau sudah ada sejak seseorang lahir, sehingga disebut kebutuhan primer

Kebutuhan Sekunder

Selanjutnya adalah kebutuhan yang timbul dari interaksi antara orang dengan lingkungannya, seperti kebutuhan untuk bersaing, bergaul, bercinta, ekspresi diri, harga diri dan sebagainya.

Kebutuhan sekunder inilah yang paling banyak berperan dalam motivasi seseorang.

Ini adalah tugas seorang manajer bagaimana cara motivasi kerja di perusahaan agar dapat diperoleh produktivitas yang lebih tinggi.

Usaha-usaha yang selama ini telah dilakukan dalam memotivasi orang untuk bekerja dapat diuraikan sebagai berikut:

  • Memberikan kenaikan gaji.
  • Pemberian bonus atau tunjangan-tunjangan yang lebih baik.
  •  Penambahan waktu cuti.
  • Mengurangi jam kerja dan menambah aktivitas-aktivitas di luar jam kerja, seperti olah raga atau rekreasi lainnya.
  • Kesempatan kursus-kursus atau latihan-latihan yang bermanfaat.
  • Partisipasi yang lebih besar dalam pekerjaan.
  • Mengembangkan komunikasi yang lebih baik di antara karyawan.
  • Serta pemberian pelayanan-pelayanan dan fasilitas-fasilitas lainnya.

Efektivitas dari Motivasi Dalam Situasi Kerja

motivasi kerja di perusahaan
Sumber Gambar : mamikos.com

Pada kenyataannya, ternyata usaha-usaha di atas ini tidak memberikan hasil yang dapat bertahan lama.

Karyawan tetap saja kurang memiliki motivasi kerja, meskipun semua usaha di atas telah dijalankan dengan sebaik-baiknya.

Dalam keadaan demikian timbul pertanyaan, mengapa karyawan tidak menjadi lebih termotivasi padahal semua usaha-usaha tersebut di atas bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan karyawan itu sendiri?

Sehubungan dengan hal ini kita perlu mempertajam beberapa pengertian yang menyangkut motivasi.

Orang yang dibutuhkan oleh organisasi adalah orang yang bekerja dengan motivasi yang tinggi.

Ada perbedaan antara orang yang bermotif (motivated) untuk bekerja dengan orang yang bekerja dengan motivasi yang tinggi.

Orang yang bermotif untuk bekerja mungkin akan bekerja hanya karena harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang vital bagi diri dan keluarganya, seperti untuk mendapatkan jaminan kesehatan dan hari tua, status, ataupun untuk memperoleh pergaulan yang menyenangkan.

Baginya belum tentu pekerjaannya itu menyenangkan dan menarik, belum tentu ia akan memperoleh kepuasan dalam menjalani tugas-tugasnya.

Sedangkan orang yang bekerja dengan motivasi yang tinggi adalah orang yang merasa senang dan mendapatkan kepuasan dalam pekerjaannya.

la akan lebih berusaha untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan semangat yang tinggi, serta selalu berusaha mengembangkan tugas dan dirinya.

Telah dikemukakan oleh Frederick Herzberg sebuah model motivasi yang mempertajam pengertian kita mengenai efektivitas dari motivasi dalam situasi kerja.

Menurut Herzberg, sistem kebutuhan-kebutuhan orang yang mendasari motivasinya dapat dibagi menjadi dua golongan:

Hygiene Factors

apa itu intuisi
Sumber Gambar : www.akseleran.co.id
  • Status
  • Hubungan antar manusia
  • Supervisi
  • Peraturan-peraturan perusahaan dan administrasi
  • Jaminan dalam pekerjaan
  • Kondisi kerja
  • Gaji
  • Kehidupan pribadi.

Kebutuhan-kebutuhan dalam golongan Hygiene, bila tidak mendapat pemuasan akan menimbulkan ketidakpuasan dalam kerja.

Namun bila telah terpuaskan, orang belum akan puas artinya ia belum benar-benar motivated terhadap pekerjaannya.

Yang akan menimbulkan motivasi kerja yang tinggi adalah pemenuhan kebutuhan-kebutuhan yang termasuk ke dalam golongan Motivational Factors atau disebut juga Motivators.

Motivational Factors (Motivators)

kerja paruh waktu
Sumber Gambar : blog-media.lifepal.co.id
  • Pekerjaannya sendiri
  • Achievement
  • Kemungkinan untuk berkembang
  • Tanggung jawab
  • Kemajuan dalam jabatan
  • Pengakuan.

Motivators inilah yang akan memberikan kepuasan kerja. Kebutuhan-kebutuhan ini berhubungan dengan sifat hakiki manusia yang menginginkan tercapainya hasil (achievement), dan dengan berhasil mencapai sesuatu hasil, mengalami perkembangan kepribadiannya.

Perkembangan dan pemuasannya diperoleh dari tugas-tugas dalam pekerjaan seseorang, jadi dari isi pekerjaannya.

Sedangkan rangsangan yang timbul dari kebutuhan-kebutuhan faal seseorang akan mendapatkan pemuasan dari lingkungan kerjanya.

Jadi, singkatnya, bila orang hendak memotivasi orang lain untuk bekerja, maka sebaiknya ia memikirkan pemuasan terhadap motivators, dengan tidak melupakan bahwa faktor hygiene juga sudah harus dipenuhi.

Pemuasan faktor-faktor hygiene akan membuat orang tidak lagi mengeluh, tetapi pemuasan faktor motivatorlah yang akan mendorong orang untuk mengeluarkan usaha lebih dengan kehendak dan semanjat yang lebih besar, dan untuk jangka waktu yang lama.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai cara cerdas motivasi kerja di perusahaan.

Semoga informasi cara motivasi kerja di perusahaans dapat bermanfaat dan berguna bagi Anda para atasan atau pimpinan di perusahaan agar lebih bijaksana dalam mengelola team.

Buat Anda yang termasuk fresh graduate atau sedang mencari pekerjaan baru, Anda bisa mendapatkan informasi lowongan kerja di halaman Info Loker.

Jika Anda ingin meningkatkan peluang diterima kerja, maka perlu adanya persiapan yang matang.

Agar lebih percaya diri saat menjalani tes masuk kerja Anda bisa membaca di halaman Profersi dan Tips Karir.
Jangan lupa baca pula beragam informasi menarik lainnya seputar dunia kerja, hanya di Seputarkarir.com
Kategori
Profesi

Seni Kepemimpin Yang Efektif Dalam Membangun Perusahaan

Kepemimpinan yang Efektif
kepemimpinan yang efektif – Sumber Gambar : dokodemo-kerja.com

Menjadi pemimpin di sebuah perusahaan atau bahkan hanya kelompok kecil sangat berkaitan dengan proses terwujudnya kepemimpinan yang efektif.

Kepemimpinan yang efektif adalah kemampuan pemimpin dalam memotivasi bawahannya agar memiliki semangat bekerja dan berorientasi terhadap tujuan yang sudah di tentukan.

Ya, sekecil apa pun kelompok yang kita pimpin, sebagai pemimpin memang tidak mudah mewujudkan kepemimpinan yang efektif.

Apalagi jika kita membawahi sebuah kelompok besar misalnya puluhan karyawan pada suatu perusahaan.

Setiap pemimpin harus dapat membimbing bawahannya, agar mereka menjadi lebih memiliki motivasi kerja, terampil dan mampu melaksanakan tugas dengan baik.

Menjadi Pembina atau Instruktur yang Baik.

Manajer harus dapat menjadi seorang pembina atau instruktur yang baik. Oleh karena prinsip-prinsip pembinaan tim wajib diketahui, misalnya manajer ingin memberikan tugas kepada bawahannya, maka manajer harus mampu membimbing dan mengajari mereka tentang langkah-langkah kerja yang harus dilakukan serta hal-hal pokok yang perlu mendapat perhatian khusus pada produk atau pekerjaan yang akan dikerjakan.

Demikian juga bila melihat seorang bawahan yang termenung kurang gairah kerja atau seorang bawahan yang bersikap acuh tak acuh terhadap manajer dan pekerjaannya, maka manajer wajib menumbuhkan semangat dan gairah kerjanya kembali. Pekerjaan ini disebut “memotivasi tim”.

Kepemimpinan yang efektif ditambah dengan dukungan dari bawahan atau partner kerja yang selalu termotivasi untuk maju tentunya akan memberikan dampak positif pada ruang lingkup internal maupun eksternal.

Nah, untuk mewujudkan kepemimpinan yang efektif ada beberapa unsur yang wajib dipahami seorang pemimpin agar kepemimpinan tersebut dapat segera terwujud.

1. Karakteristik Pekerja

account executive adalah
Sumber Gambar : www.jojonomic.com

Kecakapan dan pengetahuan yang dibawa oleh pekerja ke perusahaan, sering tidak menjamin bahwa ia akan bekerja dengan baik, efektif dan produktif.

Mungkin pemimpin masih perlu memberikan bimbingan atau dorongan kerja yang lebih banyak lagi, agar timbul kesediaannya untuk menjalani pekerjaan dengan tekun, rajin dan tidak bermalas-malasan, dan membuang-buang waktu dengan percuma.

Setiap pekerja mempunyai sifat, sikap dan tingkah laku yang berbeda-beda dan ini dipertemukan dalam organisasi perusahaan, dalam suasana kerja sama.

Itu harus dipadu dan dijadikan suatu kekuatan kerja yang ampuh dan tangguh, berjalan searah, seirama menuju tercapainya tujuan kelompok kerja.

Mereka berbeda-beda pemikiran dan pendapat. Tidak ada manusia yang sama, itulah landasannya.

Bila di kelompok Anda ada karyawan 30 orang, maka ada 30 pendapat dan pemikiran yang harus dipadukan menjadi satu.

Harus dapat ditemukan persamaan mereka. Sudahkah Anda temukan itu? Jika belum, kami ingin menunjukkannya.

Manajer telah berbuat baik dan ramah terhadap bawahan, tetapi mereka masih malas bekerja.

Salah satu sebabnya, karena belum menemukan obatnya itu tadi. Namun demikian, obat tidak semuanya menjamin kesembuhan, bilamana perawatannya tidak diperhatikan.

Oleh karena itu, setelah diberikan obat rawatlah ia dengan baik, maka ia akan segera sembuh.

2. Harapan Pekerja

sales representative
Sumber Gambar : careers.paasban.org

Telah disebutkan bahwa setiap orang berbeda pemikiran, sikap dan tingkah laku, daya kerja dan keterampilannya.

Tetapi di balik semua itu, ada satu persamaan di antara mereka bila dilihat dari segi “harapannya”.

Harapan ini tidaklah berbeda di antara mereka, termasuk kita sebagai pemimpin. Kita ingin merasakannya, orang lain pun demikian juga.

Harapan itu berkisar pada kebutuhan-kebutuhan pokok, keamanan dan kesehatan, penghargaan, saling mencintai dan keberhasilan atau sukses.

Kebutuhan-kebutuhan, kiranya sudah menjadi kodrat manusiawi. Dengan berpedoman kepada kebutuhan itu, dapat memberikan dorongan-dorongan (motivasi) kepada bawahan, sehingga timbul kesadaran dan keinginan kerja yang lebih efektif dan produktif.

2. Keinginan Pekerja

Karakter karyawan bertipe betha
Sumber Gambar : generali.co.id

Sedangkan keinginan pekerja, berdasarkan motivasi. Motivasi adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seorang pimpinan untuk mempengaruhi sifat, tingkah laku dan keinginan dari para bawahan agar timbul suatu kesediaan kerja dalam dirinya.

Secara bersama-sama melakukan kegiatan usaha untuk mencapai tujuan kelompok serta setiap pekerja merasa senang dan puas dalam melaksanakan tugas. Motivasi tidak bisa terlepas dari inisiatif dan kemampuan kerja.

Dilihat dari sifat pekerja terhadap pekerjaan, menurut Mc Gregor ada dua, terkenal dengan teori X dan Y. Teori ini menyatakan sebagai berikut.

Teori X:

memandang, bahwa manusia itu pada dasarnya insan yang malas dan tidak bisa dipercaya, sehingga diperlukan organisasi dan kepemimpinan berdasarkan kuasa yang dipaksakan.

Teori Y:

memandang, bahwa manusia itu dapat mengendalikan diri sendiri dan adalah kreatif dalam pekerjaannya, asal saja dia dimotivasi dengan tepat.

Sekarang orang berpendapat, bahwa manusia secara psikologis mampu untuk turut dalam kegiatan kerja sama dan dalam kondisi tertentu bisa memotivasi dan mengendalikan diri sendiri.

Persoalannya, Tergantung kepada pimpinan dalam menciptakan suasana yang sesuai dengan situasi setiap orang pekerja.

Sedangkan keinginan pekerja, berdasarkan penyelidikan, menunjukkan bahwa pekerja itu mempunyai keinginan-keinginan pokok tertentu.

Keinginan-keinginan inilah yang mendorong mereka untuk mau bekerja sama dan sebagai cambuk atau alasan baginya untuk melaksanakan pekerjaan dengan tekun dan baik.

Setiap orang berbeda keinginan dalam tingkatannya, walaupun begitu, keinginan tersebut meliputi:

Penghargaan

cara negosiasi gaji
Sumber Gambar : www.francecompetences.fr

Mereka ingin dihargai oleh keluarga, teman-teman sekerja dan atasannya. Ingin bahwa apa yang dikerjakan mendapat penghargaan dari atasannya.

la merasa pantas untuk menerima penghargaan atas-hasil yang ditunjukkannya, apalagi ia merasakan bahwa hasil kerjanya itu baik.

la ingin diberikan kesempatan untuk menyatakan pendapatnya dan mendapat sambutan dari atasan. la ingin mendapat penghasilan atas jerih payah yang dicurahkannya secara wajar.

Kesempatan

Ingin ada kesempatan-kesempatan lain, di samping kemajuan yang dicapainya di dalam kelompok ingin memperbaiki posisi atau kedudukannya menjadi lebih baik. la ingin diberikan kesempatan untuk:

  • Melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
  • Berkembang lebih lanjut dalam pekerjaan dan jabatan.
  • Menggunakan kecakapan dengan sebaik-baiknya.

Jaminan

Pada umumnya pekerja ingin mendapatkan suatu jaminan dari perusahaan tentang dirinya dan keluarganya, baik mengenai kesehatan, keselamatan, uang, kepercayaan dan jaminan tentang masa depannya.

Pengakuan

apa itu employee engagement
Sumber Gambar : imageio.forbes.com

Mereka ingin diterima dengan baik oleh atasan dan teman-teman kerja. Mereka ingin dapat bergabung atau berkumpul bersama-sama. Ingin mendapatkan perhatian dan kedudukan atau posisi yang pasti.

Memang, setiap pekerja akan dapat mempertimbangkan, memperkirakan dan menilai hasil kerja serta dapat menghitung berapa sepatutnya ia dibayar.

Dengan hasil kerja yang ditunjukkannya, ia mengharapkan dari atasannya dan dari perusahaan tempat ia bekerja.

Bilamana semua ini tidak di dapat, boleh jadi ia menjadi malas bekerja, tidak mau berinisiatif dan bersikap acuh tak acuh.

Dari contoh tersebut, semakin jelaslah bahwa pekerja dapat bekerja dengan efektif dan produktif tidak semata-mata karena pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki saja.

Lebih dari pada itu, kepandaian setiap orang pimpinan untuk memotivasi bawahan, juga sangat menentukan tingkat efektivitas dan produktivitas kerja bawahan.

Saling memahami

Kepemimpinan yang Efektif
Sumber Gambar : www.thehrdigest.com

Pimpinan harus banyak menguasai pengetahuan tentang kemanusiaan. Motivasi merupakan pendekatan secara psikologis.

Dengan pendekatan tersebut, pekerja dipengaruhi, diarahkan, diberi pengharapan, penghargaan dan lain sebagainya, sehingga bawahan menjadi sadar akan tugas, kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai pekerja pelaksana.

Telah disebutkan, tidak ada individu (orang) yang sama. Ini menunjukkan bahwa tiap bawahan berbeda satu sama lainnya.

Mereka mempunyai ide yang berlainan. Anda tidak dapat membedakan antara yang satu dengan yang lain. Mungkin semuanya kurang baik menurut pandangan kita atau mungkin juga sebagian saja yang baik.

Kemudian, terhadap yang baik menurut pandangan kita tersebut, diberikan suatu penghasilan tambahan, yang lainnya tidak.

Dengan cara demikian kita beranggapan, bawahan akan bertambah giat bekerja. Secara perorangan itu betul, tetapi sebagai pimpinan juga bertugas untuk memelihara iklim kerja yang harmonis, kompak dan secara bersama-sama giat melaksanakan pekerjaan.

Bayangkan kini, satu di antara tiap-tiap 10 orang bawahan dipilih sebagai orang yang terajin, mempunyai disiplin kerja yang loyal terhadap perusahaan.

Kepadanya diberikan, tunjangan pendapatan tambahan. Anda berpikir dengan cara itu 9 orang lainnya akan berbuat lebih baik dan mengikuti perbuatan orang yang diberi pendapatan tambahan tersebut.

Tidak jarang pula Anda menjadi pengeluh atas hasilnya, sebab ternyata 9 orang lainnya tidak melakukan seperti apa yang diharapkan, justru mereka bertambah malas bekerja.

3. Pentingnya Mengenali Bawahan

Kepemimpinan yang Efektif
Sumber Gambar : amazonaws.com

Berarti dengan cara yang jalankan itu, satu orang bertambah tinggi prestasi kerjanya, tetapi 9 orang bertambah malas.

Efektifkah tindakan itu? Berhasilkah cara yang ditempuh itu? Semua orang akan mengatakan tidak.

Oleh karena itu, akan lebih tepat bilamana kita segera dan lebih sering memberikan penghargaan dengan moril kepada setiap orang yang berprestasi dalam menjalankan tugasnya.

“Saya senang sekali atas hasil kerja saudara!” Suatu kata-kata yang mudah diucapkan dan tidak perlu menambah biaya, tetapi hasilnya akan efektif.

Bawahan merasa puas, ia merasa bahwa atasannya menghargai prestasi atau hasil kerjanya.

Anda telah meninggalkan suatu kesan yang amat berharga pada dirinya, Anda telah membuat ia bahagia dan ini akan dikenangnya seumur hidupnya.

la akan mencatat dalam sejarah hidupnya, bahwa ia pernah mendapat penghargaan dari seorang atasannya. Penghargaan dari seorang atasan kepada bawahan dirasakan tinggi nilainya.

Kesimpulan

Dari uraian tersebut di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan, bahwa setiap orang ingin dipenuhi kebutuhan pokoknya.

Setiap orang ingin selamat dan bahagia dalam menjalankan tugasnya. Setiap orang ingin bergaul, ingin dicintai dan ingin sukses.

Hal yang logis, bilamana bawahan menjadi malas bekerja, dikarenakan hasil yang diperoleh tidak mencukupi, paling tidak kebutuhan pokoknya.

Tidak juga aneh, bilamana bawahan merasa enggan bekerja, sebab tidak ada jaminan keselamatan dan kesehatan yang diberikan terhadap dirinya.

Bawahan menjadi malas dan bersikap acuh tak acuh, karena perlakuan yang kurang wajar dari atasannya.

la menjadi tidak berinisiatif dan lesu, karena tidak pernah ada penghargaan yang diberikan kepadanya.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai seni kepemimpinan yang efektif.

Semoga informasi di atas dapat bermanfaat dan berguna bagi Anda para atasan atau pimpinan di perusahaan agar lebih bijaksana dalam mengelola team.

Buat Anda yang termasuk fresh graduate atau sedang mencari pekerjaan baru, Anda bisa mendapatkan informasi lowongan kerja di halaman Info Loker.

Jika Anda ingin meningkatkan peluang diterima kerja, maka perlu adanya persiapan yang matang.

Agar lebih percaya diri saat menjalani tes masuk kerja Anda bisa membaca di halaman Profersi dan Tips Karir.
Jangan lupa baca pula beragam informasi menarik lainnya seputar dunia kerja, hanya di Seputarkarir.com
Kategori
Profesi

Telemarketing Adalah Jurus Pemasaran Menambah Pelanggan Baru

apa itu telemarketer
telemarketing adalah – Sumber Gambar : johnacademy.co.uk

Telemarketing atau aktivitas penjualan barang/jasa dengan penawaran terlebih dahulu melalui telepon merupakan jurus pemasaran yang kian berkembang.

Para manajer pemasaran atau penjualan perlu menyimaknya siapa tahu cocok untuk jenis produk/jasa yang ditangani dan bisa meningkatkan volume penjualan.

Dalam hiruk-pikuk kegiatan sehari-hari, sering seorang manajer yang bertanggung jawab atas aktivitas pemasaran atau penjualan mengabaikan alat bantu yang tiap hari dipakainya untuk berkomunikasi.

Alat itu, telepon. Selama ini telepon lebih dipandang sebagai alat yang mempercepat komunikasi, yang pada gilirannya menunjang aktivitas pemasaran atau penjualan perusahaan.

Jadi, nilai perangkat itu hanyalah dalam fungsinya sebagai alat penghubung saja.

Ternyata, alat telepon itu mengandung banyak potensi yang bila digunakan dan dikelola secara kreatif dan dapat berdampak langsung pada aktivitas penjualan.

Singkatnya, telepon itu bisa menjadi alat pemasaran/penjualan yang ampuh, sejauh ia dikombinasikan dengan operator yang tepat serta mengikuti sistematika kerja yang efektivitasnya telah terbukti.

Pendayagunaan telepon macam ini termasuk sebagai teknik telemarketing yang akhir-akhir ini banyak dipakai, termasuk di Indonesia.

Dalam telemarketing, telepon menunjukkan fungsinya dalam bentuk:

  • Menghubungi langsung pembeli potensial dan, kalau mungkin, menuntaskan transaksi.
  • Menjadi semacam ujung tombak “survei” pemasaran, untuk di follow up lebih lanjut oleh tenaga pemasaran di lapangan.
  • Menjadi alat “pembuka pintu” pembeli potensial agar bisa dikunjungi oleh tenaga pemasaran.

Peranan perangkat telepon sebagai alat pemasaran utama

telemarketing adalah
Sumber Gambar : neilpatel.com

Ada beberapa sifat telepon yang membuatnya efektif sebagai alat pemasaran, di antaranya:

Dua arah langsung.

Telepon merupakan alat komunikasi unik yang memungkinkan seseorang memberikan informasi sekaligus menerima tanggapan secara langsung.

Sampai saat ini, belum ada alat lain (yang dipergunakan secara meluas) yang mampu menyuguhkan ciri ini.

Umpan balik yang cepat

Melalui telemarketing, Anda selaku pihak penjual langsung memperoleh umpan balik yang cepat mengenai tingkat efektivitas program itu sendiri.

Upaya membujuk calon pembeli akan mendapat jawaban langsung: ya, tidak, mungkin, atau “… coba hubungi kami lagi, deh.”

Berdasarkan jawaban itu bisa segera diketahui apabila ada hal-hal yang perlu segera diperbaiki.

Misalnya, sasaran pasar yang kurang tepat untuk produk yang ditawarkan, teknik tenaga telemarketing yang kurang cocok atau malah pesan yang disampaikan oleh segenap tenaga telemarketing yang justru kurang baik.

Apa pun, tindakan-tindakan penyesuaian segera bisa diterapkan tanpa memakan biaya yang besar.

Seperti bertemu empat mata.

Pembicaraan melalui telepon hampir sama dengan pertemuan empat mata, bedanya hanya pada tidak hadirnya wajah di hadapan kita.

Namun tetap terdapat semua unsur lain yang ada dalam pembicaraan tatap muka. Ada tukar sapa, ada upaya saling memperkenalkan diri (pertukaran identitas), dan ada pembicaraan bolak-balik mengenai hal-hal lain yang lebih luas.

Yang penting, telepon ini memungkinkan pihak yang hendak menjual sesuatu melakukan persuasi verbal secara efektif.

Fleksibel dan murah.

Kampanye pemasaran/penjualan dengan mengandalkan alat telepon cukup fleksibel karena penyusunan program kerja telemarketing relatif tidak rumit atau membutuhkan waktu yang lama.

Dana yang dibutuhkan untuk memulai program telemarketing juga tidak sebesar jumlah yang diperlukan jika melakukan kampanye pengiklanan besar-besaran.

Hasil dari program telemarketing bisa langsung diketahui cocok tidaknya dengan segmen pasar tertentu, maka koreksi dapat segera dilakukan.

Tentunya ini berarti peluang untuk menekan pengeluaran yang tidak efektif/produktif semakin banyak.

Program telemarketing terukur.

Efisiensi dan efektivitas penggunaan telepon bisa langsung terukur angka. Dapat langsung dihitung jumlah calls yang dibuat tiap tenaga telemarketing, berapa yang menghasilkan respons positif dan berapa pula yang lantas berlanjut menjadi pesanan pasti.

Hal ini mungkin tidak diperoleh bila menggunakan pola pemasaran langsung melalui pos atau kampanye via sarana komunikasi elektronik macam radio atau TV.

Analisa cost-benefit, dengan demikian, dapat diperoleh secara akurat sehingga dapat menjadi dasar argumentasi mengenai perlu-tidaknya program telemarketing ini berlangsung terus.

Tergantung Kondisi

Customer Service
Sumber Gambar : assets.entrepreneur.com

Tentunya teknik pemasaran yang kini terkenal dengan nama telemarketing tidak selalu menjamin keberhasilan. Ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi sebelum buah hasil bisa dinikmati.

Dari segi operasional juga dibutuhkan dua unsur penting. Pertama, tersedianya telemarketers yang terampil dan berpengalaman.

Mereka ini dituntut memiliki kemampuan berbicara yang baik, bisa menjelaskan permasalahan secara jernih, dan ini penting sekali mampu mempersuasi calon pembeli untuk, paling tidak, mengetahui lebih lanjut mengenai apa yang ditawarkan.

Unsur yang tak kalah penting adalah sistem kerja yang berlaku. Selain harus tersedia “skenario” penawaran yang terbukti efektif, juga harus ada working arrangement yang menarik bagi telemarketers ditinjau dari sudut insentif maupun kepuasan kerja.

Juga harus terhindar adanya tumpang tindih kepentingan antara telemarketers dengan petugas-petugas lapangan yang fungsi pokoknya menuntaskan penjualan yang pernah dirintis tenaga telemarketing.

Jangan sampai keberhasilan satu pihak justru dihambat pihak lain lantaran sistem pembagian bonus atau insentif kurang adil atau tidak proporsional.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai gambaran umum tentang apa itu telemarketing.

Semoga informasi di atas dapat bermanfaat dan berguna bagi Anda yang akan melamar kerja sebagai telemarketing

Buat Anda yang termasuk fresh graduate atau ingin resign dan mencari pekerjaan baru, Anda bisa mendapatkan informasi lowongan kerja di halaman Info Loker.

Jika Anda ingin meningkatkan peluang diterima kerja, maka perlu persiapan matang. Anda bisa membaca informasi seputar tes masuk dunia kerja di halaman Tips Karir agar lebih matang dan percaya diri saat tes masuk dunia kerja.

Jangan lupa baca pula beragam informasi menarik lainnya seputar dunia kerja, hanya di Seputarkarir.com.

Kategori
Umum

Contoh Surat Kuasa Pengambilan Gaji Karyawan

Surat kuasa
Contoh surat kuasa pengambilan gaji  – Sumber Gambar : misslena.sch.id

Setiap perusahaan memiliki kebijakan yang berbeda-beda dalam perhitungan dan memproses pemberian gaji karyawannya.

Ada perusahaan yang menghitung gaji karyawan setiap bulan dan ada juga yang menghitung gajinya berdasarkan bagi hasil dari keuntungan penjualan.

Dalam proses pemberian gaji umunya di lakukan dengan dua cara yaitu secara langsung di transfer bank atau diambil sendiri oleh karyawan yang bersangkutan.

Apabila pembayaran dilakukan langsung melalui transfer bank maka otomatis Anda bisa langsung menerimanya.

Namun, jika pembayaran harus diambil sendiri oleh karyawan yang bersangkutan maka Anda harus mengambilnya di kantor.

Surat Kuasa Pengambilan Gaji

Anda sedang sakit atau sedang ada kepentingan yang tidak bisa ditinggalkan? Sementara pada saat yang sama, Anda juga harus mengambil gaji di tempat kerja Anda.

Tidak usah risau dan galau, karena Anda bisa mewakilkan untuk diambilkan oleh orang lain, tentunya dengan menggunakan surat kuasa pengambilan gaji.

Oleh sebab itu baca selengkapnya contoh Surat Kuasa Pengambilan Gaji diperlukan bagi Anda yang hendak memberikan kuasa kepada orang lain untuk mengambilkan gaji Anda.

Hal tersebut Anda lakukan karena Anda tidak bisa mengambil gaji tersebut sendiri, sementara Anda sangat membutuhkan gaji tersebut.

Beberapa penyebab yang bisa dijadikan alasan tidak bisanya Anda mengambil gaji sendiri sementara gaji tersebut harus diambil adalah ketika Anda sedang sakit, Anda hendak bepergian ke luar kota, mengikuti rapat yang tidak bisa ditinggalkan dan beberapa kegiatan lainnya.

Contoh Surat Kuasa Pengambilan Gaji

Contoh Surat Kuasa Pengambilan Gaji bisa Anda simak pada contoh di bawah ini. Silahkan simak dan silahkan edit beberapa bagian sesuai dengan kebutuhan.

Surat kuasa pengambilan gaji karyawan

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama lengkap : Thomas Indo

Jabatan terakhir : Staff administrasi

Nomor kartu tanda penduduk (KTP) : 23035687456558xxxx

Alamat lengkap : Jl. Hasanudin 69, Tulungagung

Nomor Telp : 084 5563 2263 xxx

Dengan ini memberikan Kuasa Penuh kepada:

Nama lengkap : Ahmad Fiddin

Jabatan terakhir : Staff maketing

Nomor kartu tanda penduduk (KTP) : 8965326587665xxxx

Alamat : Jl. Taman Siswa No. 64, Kediri

Nomor telp : 085 564 7563 xxx

Guna melakukan pengambilakn gaji saya bulan Oktober 2023 karena saya sedang melaksanakan kegiatan diklat kewirausahaan.

Adapun resiko yang timbul akibat dari pemberian kuasa dalam surat ini menjadi tanggung jawab saya sepenuhnya.

Demikianlah Surat kuasa ini saya buat supaya beberapa pihak yang terkait menjadi maklum.

Tulungagung, 26 September 2023

Yang Menerima Kuasa                                                                  Yang Memberi Kuasa

ttd                                                                                                 ttd

Surat kuasa pengambilan gaji pensiun

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Akhmad Frige Yuono

No. KTP : 76925786298xxxx

Jabatan terakhir : Data Analyst

Alamat : Jl. Taman Siswa No. 64, Kediri

Melalui surat ini memberikan kuasa penuh untuk mengambil gaji pensiun PNS periode bulan September 2023 di PT Jaya Mulya karena kondisi kesehatan kurang baik, kepada anak saya yang bernama:

Nama : Akhmad Rifki

No KTP : 556728281xxxxx

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Alamat : Jl. Taman Siswa No. 64, Kediri

Adapun resiko yang timbul akibat dari pemberian kuasa dalam surat ini menjadi tanggung jawab saya sepenuhnya.

Demikian surat kuasa ini dibuat dengan sebenar-benarnya dalam keadaan sadar dan tanpa adanya paksaan dari pihak manapun untuk bisa dipergunakan dengan semestinya.

 

Kediri, 22 September 2023

Pemberi Kuasa                                                                          Penerima Kuasa

ttd                                                                                              ttd

Demikian tadi Contoh Surat Kuasa Pengambilan Gaji yang bisa saya berikan.

Semoga informasi di atas dapat bermanfaat dan berguna bagi Anda yang sedang membutuhkannya.

Jangan lupa baca pula beragam informasi menarik lainnya seputar dunia kerja, hanya di Seputarkarir.com