Pengertian kepemimpinan yang baik secara umum
Apa pengertian kepemimpinan yang baik ? Kepemimpinan ialah kemampuan untuk memengaruhi sikap seseorang atau satu kelompok orang supaya mau melakukan tindakan dan bekerja bersama untuk meraih tujuan bersama.
Kepemimpinan sebagai masalah sosial yang terjadi interaksi di antara pihak yang memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai tujuan bersama, baik dengan mempengaruhi, merayu, memotivasi dan mengkoordinasi.
Dalam sudut pandang dunia kerja, usaha yang dilakukan dalam kepemimpinan ini berarti mengarahkan semua sumber daya manusia yang ada ke strategi yang pas untuk memenuhi keperluan dan tujuan perusahaan.
Pengertian kepemimpinan menurut beberapa ahli
Berikut adalah pengertian kepemimpinan yang baik menurut para ahli.
James A.F. Stoner
Menurut Stoner, pengertian leadership adalah sebuah proses mengarahkan dan usaha dalam mempengaruhi kegiatan yang berkaitan dengan anggota kelompok atau organisasi.
Wahjosumidjo
Pengertian kepemimpinan menurut Wahjosumidjo adalah suatu kemampuan yang melekat pada diri seseorang yang tidak dapat dipisahkan dari kedudukannya untuk melakukan interaksi dengan pengikutnya.
Sutarto Wijono
Pengertian kepemimpinan menurut Sutarto adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan seseorang berdasarkan kemampuannya untuk mempengaruhi anggotanya melakukan sesuatu dalam situasi tertentu.
Dia menggunakan wewenangnya untuk mempengaruhi anggota agar bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.
Charles F. Rauch dan Orlando Behling
Menurut Rauch dan Behling, arti kepemimpinan adalah proses mempengaruhi berbagai aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasikan ke arah pencapaian tujuan.
S.P.Siagia
Kepemimpinan menurut S.P. Siagia adalah kemampuan dan keterampilan seseorang untuk mengemban jabatan guna mempengaruhi orang supaya berpikir dan bertindak sedemikian rupa guna mencapai tujuan bersama.
Moejiono
Kepemimpinan menurut Moejiono adalah kemampuan seseorang sebagai akibat pengaruh kualitas tertentu yang dimilikinya yang membedakannya dengan pengikutnya.
Oleh karenanya dia memiliki pengaruh terhadap orang-orang yang mengikutinya, baik secara sukarela maupun tidak.
Ciri-ciri pemimpin yang baik
Bila kepemimpinan ada di sebuah organisasi, maka sikap pemimpin dipercayai bisa membawa sebuah organisasi merealisasikan tujuan periode pendek dan periode panjangnya.
Sikap pemimpin dipercayai oleh masyarakat dapat membawa mereka ke arah hidup yang lebih bagus, sejahtera, aman, dan nyaman untuk jalani kehidupan. Pemimpin yang bagus mempunyai ciri-ciri seperti berikut :
1. Mempunyai kemampuan konseptual
Pimpinan yang bagus saat ini dinilai dari kemampuannya membuat suatu ide. Pimpinan yang mahir bisa mengemas gagasan dan tujuan jangka pendek dan jangka panjang secara simpel.
Idenya bisa dipahami oleh anggotanya dan bisa secara mudah dikerjakan oleh anggotanya. Ia dapat mengarahkan, melakukan koordinir, dan memadukan beragam pekerjaan anggotanya ke arah utama organisasi yang dipegangnya.
Dalam masalah ini pimpinan dipandang orang yang paling mengetahui blue print wujud dan tujuan organisasi. Ia dilihat sebagai seorang yang sanggup hidupkan wibawa organisasi lewat misi dan misinya.
2. Keterampilan komunikasi
Pemimpin yang bagus dipandang dari kemampuan komunikasinya. Hal ini jelas dibutuhkan karena komunikasi akan memengaruhi sikap anggota pada gaya kepemimpinannya.
Gaya berkomunikasinya akan jadi aspek terpenting sebuah organisasi masih berjalan atau mungkin tidak. Ketrampilan komunikasi akan menentukan kerja sama antara anggota organisasi jalan sesuai pekerjaan, tanggung-jawab dan perannya semasing.
3. Keterampilan administratif
Pemimpin yang bagus dilihat dari kemampuannya memimpin secara administratif. Dalam sebuah organisasi pasti ada keperluan administratif seperti menajemen keuangan, laporan aktivitas, dan jalinan external dengan instansi lain.
Laporan yang bagus dapat meningkatkan kepercayaan instansi lain pada organisasi Anda. Mekanisme administrasi yang bagus akan memudahkan organisasi mengakses arsip-arsip yang diperlukan untuk menilai peraturan dan melanjutkan tujuan organisasi.
Pemimpin juga harus menegakkan ketentuan, peraturan, pengendalian AD/ART, bujet dan lain sebagainya. Semuanya terkait dengan ketrampilan administratifnya.
4. Keterampilan teknis
Seorang pimpinan sudah pasti harus sanggup lakukan aktivitas operasional yang terkait dengan pekerjaan dan otoritasnya sebagai pimpinan.
Ia harus tahu langkah memakai alat tertentu, membuat proposal, sistem menganalisa satu sektor tertentu, tehnik akuntansi dan lain-lain.
Bila ia sanggup menguasai ketrampilan tehnis sampai hal paling kecil, ia akan dengan mudah mengarahkan dan menilai kerja anggotanya. Kemampuan ini bahkan juga akan mempengaruhi dari hasil produk yang dibikin oleh organisasi.
Tipe -tipe kepemimpinan
Bila Anda sebagai pegawai dari satu perusahaan, sebaiknya Anda beradaptasi dengan tipe kepemimpinan yang diaplikasikan oleh pemilik perusahaan.
Berikut pembahasan mengenai type dan style kepimpinan dalam sebuah perusahaan atau organisasi.
1. Tipe demokratis
Bila Anda bekerja di perusahaan yang mempunyai pimpinan demokratis, berarti Anda bisa memberikan opini atau gagasan lebih terbuka sebagai kontributor untuk lebih memajukan perusahaan.
Saran Anda bisa jadi bahan pemikiran pimpinan perusahaan untuk membikin keputusan usaha.
Mempunyai pimpinan yang demokratis dengan style kepimpinan efisien akan melahirkan pegawai yang inovatif dengan gagasan cemerlang dan ide yang bisa membawa perubahan untuk perusahaan.
Meskipun kemungkinan tidak seluruhnya gagasan pegawai akan diterapkan untuk perkembangan perusahaan, tetapi minimal Anda mendapatkan peluang sampaikan opini.
Type pimpinan demokratis benar-benar dicintai banyak karyawan karena opini mereka dipandang, dan tidak otoriter dalam memberikan pressure melalui beban kerja terlalu berlebih dengan deadline ketat dan hasil yang prima.
Pimpinan demokratis benar-benar dapat memberinya instruksi kerja yang seimbang ke pegawainya supaya tidak gampang burnout.
2. Tipe otokratik
Sama dengan namanya, pimpinan type otoriter memiliki sisi baik yaitu memastikan tugas dapat dituntaskan on time dan efisien tanpa banyak argumen, karena pimpinan mempunyai matriks time balance dan tahu cara tingkatkan produktivitas kerja yang efisien.
Jadi mau tidak mau, pegawai akan terbiasa untuk disiplin dalam soal waktu dan irama kerja. Adapun segi negatifnya yaitu, tindakan pimpinan ke pegawai condong menekan dan memaksa kehendak hanya untuk capai goals, hingga seakan tidak perduli pegawai sedang repot menuntaskan pekerjaan lain.
Pimpinan tipe ini akan memberikan tugas tambahan sampai Anda sebagai pegawai terpaksa lembur dengan alasan untuk akselerasi penambahan keuntungan perusahaan.
Walau perusahaan berkembang dan maju, tetapi tingkat resign dari perusahaan yang mempunyai type pimpinan semacam ini bisa jadi tinggi karena factor kepimpinan yang otoriter.
Ini karena ada banyak pribadi yang tidak menyenangi bekerja di bawah pressure atau penekanan.
Seorang pimpinan yang otoriter akan menujukan sikap yang menunjukkan “kekakuannya”, diantaranya berbentuk :
- Kecenderungan memperlakukan beberapa bawahannya sama dengan alat-alat lain di dalam organisasi, seperti mesin, dan dengan begitu kurang menghargai harkat dan martabat mereka.
- Pengutamaan orientasi pada penerapan dan penuntasan pekerjaan tanpa mengaitkan penerapan tugas itu dengan kebutuhan dan keperluan beberapa bawahannya.
- Pengabaian peran beberapa bawahan pada proses ambil keputusan.
Gaya kepimpinan yang dipakai pimpinan yang otokratik diantaranya:
- Menuntut ketaatan penuh dari beberapa bawahannya.
- Dalam menegakkan disiplin memperlihatkan keakuannya.
- Bernada keras dalam pemberian perintah atau perintah.
- Menggunakan pendekatan punitif dalam soal terhadinya penyelewengan oleh bawahan.
3. Tipe paternalistik
Tipe pimpinan paternalistik akan perlakukan bawahannya seperti pemula yang segala hal harus diberikan, dibantu, dan dikendalikan seperti keinginan atasan.
Bisa saja, type pimpinan ini memiliki perfeksionis dalam kerja yang diharapkannya dapat dilaksanakan pegawainya.
Sisi terbaiknya, pegawai dapat perform dan bisa kerjakan tugas sama sesuai instruksi atasan. Segi negatifnya, kemandirian dan kreativitas karyawan jadi kurang berkembang dan tidak bebas dalam memiliki pendapat untuk peran pada perkembangan perusahaan.
4. Tipe kharismatik
Seorang pimpinan yang kharismatik ialah seorang yang dikagumi oleh beberapa anak buahnya walau beberapa dari mereka itu tidak selamanya bisa menerangkan secara nyata kenapa orang itu dikagumi.
Segi negatifnya, muncul ketergantungan yang tinggi pada pimpinan perusahaan karena kenyamanan kerja yang diberi.
Satu hari saat ada penggantian pimpinan, karena itu performa dan keproduktifan pegawai dapat jadi alami pengurangan dengan beragam argumen, seperti pimpinan yang baru tidak senyaman pimpinan awalnya.
5. Tipe laissez faire
Laissez-faire ialah type gaya kepimpinan yang condong pasif. Pimpinan dengan style Laissez-faire akan biarkan seseorang untuk mengambil keputusan.
Pimpinan ini memiliki pandangan jika biasanya organisasi akan berjalan mulus dengan sendirinya karena beberapa anggota organisasi terbagi dalam beberapa orang yang telah dewasa yang mengetahui apa yang jadi tujuan organisasi, target-sasaran apa yang ingin diraih, pekerjaan apa yang perlu dikerjakan oleh masing-masing anggota dan pimpinan tidak sering interferensi.
6. Tipe militeristis
Type pimpinan ini benar-benar mengutamakan disiplin tingkat tinggi. Untuknya, seorang pimpinan harus mempunyai ketrampilan pimpinan yang sebenarnya.
Jika pegawai mempunyai karakter yang sesuai dengan si pimpinan, maka kolaborasi kerja yang efisien dapat terbentuk. Tiba ke kantor on time dan tugas bisa dituntaskan sama sesuai durasi waktu deadline sebagai kewajiban.
Kebalikannya, jika pegawai tidak disiplin, ditanggung mereka tidak tahan lama bekerja di perusahaan itu, karena akan memiliki masalah dengan atasan, dimulai dari mendapatkan peringatan karena terlambat, performa yang lamban, dan kurang disiplin pada ketentuan kerja perusahaan.
Semoga informasi pengertian kepemimpinan yang baik dapat bermanfaat dan berguna bagi Anda untuk lebih memahami karakter pimpinan perusahaan.
Buat Anda yang termasuk fresh graduate atau ingin resign dan mencari pekerjaan baru, Anda bisa mendapatkan informasi lowongan kerja di halaman Info Loker.
Jika Anda ingin meningkatkan peluang diterima kerja, maka perlu persiapan matang. Anda bisa membaca informasi seputar tes masuk dunia kerja di halaman Tips Karir agar lebih matang dan percaya diri saat tes masuk dunia kerja.
Jangan lupa baca pula beragam informasi menarik lainnya seputar dunia kerja, hanya di Seputarkarir.com.