Di Industri Garmen untuk mendapatkan hasil produksi yang mempunyai kualitas yang baik dan sesuai standard yang diharapkan pemesan/buyer maka harus menjalankan proses secara teliti.
Satu diantara proses di Industri Garmen yang perlu jadi perhatian dengan cermat dan sesuai standard sebelum mendapat sebuah garmen yang mempunyai kualitas bagus yakni di proses tehnik cutting-nya.
Pada artikel ini kita akan mengulas beberapa poin mengenai Proses Tehnik Cutting Di Industri Garmen
Operator Cutting di Industri Garment
Semua proses yang sudah dilakukan di dalam Industri Garmen sangat berperanan penting yang bisa memengaruhi hasil dari sebuah garmen, salah satunya proses yang penting ini di proses cutting.
Proses ini dapat dikatakan penting karena memberi dampak yang besar sekali di hasil produksi garmen tersebut.
Tehnik Cutting ialah proses pemotongan kain mengikuti skema yang ada pada kertas marka, atau menggunting kain dengan ikuti skema yang ada pada kain hingga didapat potongan sama sesuai skema ukuran garmen/baju yang direncanakan.
Tentu selain punya pengaruh di hasil produk tersebut ini juga punya pengaruh ke departemen lain seperti departemen sewing dan berpengaruh ke divisi finising.
Selain bertanggung jawab memotong bahan divisi cuting juga memberi umpan ke departemen sewing dengan beberapa potongan bahan berwujud komponen garment yang siap untuk dilaksanakan proses jahit.
Kemampuan departemen cuting diperkirakan berdasar keperluan target harian dari line sewing. Tehnik cutting di Industri Garmen ini diatur oleh supervisor dan incharge bagian cutting.
Baca Juga : Apa itu Operator Sewing? Berikut Proses Tehnik Sewing di Industri Garmen.
Tahapan Kerja Operator Cutting di Industri Garment
Saat akan dilakukan tahapan-tahapan pada proses tehnik cutting ini awalnya akan dilaksanakan pengecekan dan pengawasan kualitas komponen oleh bagian Quality Control (QC) supaya meminimalisir terjadinya kekeliruan saat proses cutting itu berjalan. Di proses tehnik cutting ini ada banyak tahapannya diantaranya :
1. Mengambil Kain Dari Gudang Kain
Departemen cuting mendapatkan pesanan potongan berdasar dari persiapan produksi yang dibuat oleh divisi PPIC. Berdasarkan rencana order maka bisa di akumulasi berapa jumlah kain yang di butuhkan.
Akumulasi kain yang di butuhkan untuk order tertentu bisa dipakai untuk mengajukan permintaan ke gudang kain untuk mengirimi kain ke bagian cuting untuk segera dilakukan proses pemotongan.
2. Rileksasi kain
Kain kniting memerlukan rileksasi sebelum dipotong. Sesudah terima kain dari gudang kain, departemen cuting membuka kain dari gulungan kain dan menempatkannya di atas meja untuk rileksasi selama beberapa jam saat sebelum pemotongan. Pabrik merilekskan kain di gudang kain semalam sesudah membuka gulungan kain.
3. Planing Pemotongan Order
Kepala bagian cuting membuat rencana berapa jummlah marker yang harus dipersiapkan, mengalkulasi gabungan ukuran(size) yang hendak ditetapkan untuk tiap marker dan menentukan jumlah susunan yang diatur setiap marker.
4. Penggelaran Kain
Tahapan selanjutnya adalah proses penggelaran kain sampai jadi tumpukan kain yang siap di potong (cutting).
Tujuannya untuk mempermudah proses cutting dengan komponen- komponen yang sudah ditetapkan. Dalam produksi massal, beberapa susunan kain dipotong pada saat yang bersamaan.
Maka operator menempatkan kain di atas meja potong sesuai total marker. Ketinggian susunan dijaga sampai ketinggian beberapa inch atau senti tertentu.
5. Planing Marker
Kepala bagian cuting membuat rekonsilasi marker, panjang marker dan jumlah susunan yang diatur di masing-masing susunan.
6. Membuat Marker
Ini adalah proses membuat garis-garis skema pada umumnya untuk membuat skema garmen di atas lembar kertas sebagai dasar untuk menggunting komponen garmen.
Sesudah kain digelar , kertas marker ditempatkan di atas susunan. Beberapa pabrik yang tidak mempunyai mesin CAD marker membuat marker dengan manual memakai skema kertas.
7. Memotong kain
Cutting merupakan proses pemotongan kain mengikuti pola yang ada pada kertas marker. Sesudah membuat marker, garmen dipotong dan dibawa keluar susunan meja potong.
Beragam tehnologi dipakai untuk menggunting susunan kain, diantaranya menggunting dengan mesin potong pisau lurus, memotong dengan mesin pita( straight knife ), menggunting dengan memakai mesin band knife dan menggunting dengan mesin yang dikontrol oleh komputer(computer-controlled automatic cutting machine).
8. Bundling, Sortir, dan Penomoran Garmen
Setelah menggunting kain, susunan kain diberi keterangan sesuai bagian yang telah dilakukan pemangkasan (cutting).
Tujuannya untuk mempermudah membedakan beberapa bagian potongan komponen baju atau size. Setiap helai dikasih nomor dengan memakai stiker.
Stock potong diletakkan di meja stok, sebelum dikirimkan untuk menjalani proses selanjutnya.
9. Mengecek Elemen yang Dipotong
Untuk mengontrol kualitas pemotongan, elemen pemangkasan standard dicheck secara random oleh pemeriksa kualitas yakni QC cuting. Bila komponen yang rusak ditemukan, mereka menukar komponen yang rusak tersebut.
10. Sortir Panel Printing dan Bordir Oleh QC
Printing dan bordir dilakukan pada panel potong sesuai pesanan,selanjutnya QC printing dan bordir mengerjakan penyortiran sesudah terima panel printing dan bordir dari mesin printing dan bordir. Pengecekan panel printing dan bordir termasuk juga sebagai bagian cutting.
11. Panel Pemotongan Ulang
Pemotongan ulang dilakukan untuk komponen garmen yang perlu diganti dalam bundel. Permintaan pemotongan ulang diterima dari departemen sewing pada bagian garmen yang rusak.
Pemotongan ulangi dilaksanakan untuk menggunting panel block untuk proses pencetakan dan bordir yang memiliki masalah. Sesudah terima panel garmen dari printing atau bordir, panel ini di proses ulang.
13. Melaisi Komponen Garmen
Fusing (lapisan dalam yang di tempel dengan menggunakan mesin pres)pada komponen garmen dilakukan untuk menghaluskan bagian garmen.
Proses penempelan lapisan ini dilakukan pada bagian cuting. Komponen itu contohnya manset dan krah
Gaji Operator Mesin Cutting Produksi
Berapakah besaran gaji Operator Cutting Mesin Produksi di Pabrik Industri ?
Untuk Gaji Operator Cutting pada Mesin Produksi di pabrik Industri di tahun 2022 paling rendah ialah sama sesuai dengan besaran UMR yakni Rp 2.311.254,15 untuk wilayah Kabupaten Semarang Jawa Tengah.
Tetapi ada pula wilayah yang memiliki nominal UMR sekitaran 4jt an, hingga dapat di katakan jika nominal gaji pokok sebagai Operator Cutting Mesin Produksi di tiap wilayah dan daerah tidak sama bergantung dari peraturan wilayah masing – masing.
Disamping itu nominal gaji pokok antara Operator Cutting Mesin Produksi tidak sama bergantung dari tipe Usaha yang di lakukan oleh Pabrik Industri atau perusahaan masing – masing.
Sebagai karyawan atau pegawai yang menjabat sebagai Operator Cutting pada Mesin Produksi dalam suatu perusahaan atau pabrik Industri memiliki nominal upah yang tidak sama, karena ada faktor-faktor sebagai berikut :
- Jenis Perusahaan yang bergerak dalam sektornya masing – masing seperti Perusahaan yang beroperasi di sektor Otomotif tentu saja berlainan dengan perusahaan yang beroperasi di sektor Tektile, Perusahaan yang beroperasi di sektor Elektronik,dan lain-lain.
- Masa kerja tiap Operator Cutting pada Mesin Produksi tentu saja tidak sama , ada Operator Cutting pada mesin Produksi Senior dan ada Operator Mesin Cutting junior.
- Besarnya Penilaian tiap tahun tentu saja membandingkan besaran nominal gaji seorang Operator Mesin Cutting Produksi yang satu dengan Operator Mesin Cutting Produksi yang lainnya.
Demikianlah penjelasan singkat mengenai gambaran umum apa itu operator cutting dan proses tehnik cutting di Industri Garmen.
Semoga informasi di atas dapat bermanfaat dan berguna bagi Anda yang ingin berkarir di perusahaan garmen.
Jika Anda ingin meningkatkan peluang diterima kerja, maka perlu adanya persiapan yang matang.
Anda bisa membaca informasi seputar tes masuk dunia kerja di halaman Tips Karir agar lebih matang dan percaya diri saat menjalani tes masuk kerja.
Jangan lupa baca pula beragam informasi menarik lainnya seputar dunia kerja, hanya di Seputarkarir.com.